"Kami lakukan operasi dan monitor di tempat-tempat strategis dengan bantuan POLRI dan TNI," kata Luhut di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin.
Hal tersebut, dikatakannya dalam konferensi pers setelah melakukan pertemuan dengan Jaksa Agung Australia George Brandis untuk membahas masalah keamanan jelang akhir tahun.
Luhut juga menyatakan, semua elemen masyarakat dilibatkan untuk melaporkan bila terjadi hal yang tidak biasa di lingkungannya.
Ia juga menyatakan peningkatan pengamanan jelang akhir tahun ini belum ada hubungannya dengan penangkapan sembilan orang terduga teroris oleh Densus.
"Belum ada hubungannya dengan mereka (sembilan terduga teroris). Kami belum spesifikasi ke sana," kata Luhut yang juga pernah menjabat sebagai Kepala Staf Kepresidenan dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo itu.
Kapolri Jenderal Polisi Badrodi Haiti menyatakan kepolisian telah menangkap sembilan orang terduga teroris di lima tempat berbeda antara lain di Cilacap, Tasikmalaya, Sukoharjo, Mojokerto, dan Gresik.
Meraka antara lain R, YS, AR, ZA, MKH, TP, IM, JA, dan AK.
"Mereka ini ada yang eks Jamaah Islamiyah (JI) dan ada juga korelasinya dengan ISIS," kata Kapolri.
Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015