Para penumpang dibuat kebingunan. Beberapa di antaranya memilih angkutan umum lain seperti mikrolet atau ojek pangkalan di seberang Stasiun Senen.
"Kalau begini kita mau naik apa? Taksi? Go-Jek? Kan mahal," kata Harniati, penumpang yang hendak ke Rawamangun, Jakarta Timur.
Ancaman mogok sopir Metro Mini ini dilakukan sebagai bentuk protes terhadap Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta yang gencar merazia bus-bus mereka. Razia bahkan ditindaklanjuti dengan pengandangan bus yang jumlahnya mencapai ratusan unit.
"Semoga pemerintah Provinsi DKI cepat memberikan solusi untuk permasalahan ini agar tidak ada yang merasa dirugikan," kata penumpang lain, Adven Sirait, yang hendak naik bus sekolah dari Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
Dinas Perhubungan sendiri menyiapkan 90 unit bus yang digunakan untuk mengangkut penumpang yang biasa menggunakan jasa Metro Mini. Setiap terminal dilayani oleh masing-masing 10 bus.
"Untuk sementara pakai bus sekolah dulu. Total kami ada 130 unit bus sekolah yang siap dikerahkan," kata Kasubbag Tata Usaha Angkutan Sekolah Dinas Perhubungan M. Wildan Anwar.
Pewarta: Try Reza Essra
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015
