Mereka merancang kampanye pemasaran ke seluruh penjuru dunia, dan melakukannya dengan menyimpan beberapa rahasia dari film itu tanpa membiarkan satu hal pun terlewatJakarta (ANTARA News) - "Star Wars: The Force Awakens" garapan sutradara J.J. Abrams berada di jalur mencetak sejarah box office terbesar sepanjang masa dengan meraup 238 juta dolar AS, bahkan ada yang menyebut 245 juta dolar AS, di Amerika Utara sampai Sabtu malam waktu AS atau 14 persen di atas "Jurassic World" yang juga bersejarah karena mencetak 208,8 juta dolar AS sampai akhir pekan perdananya.
Angka itu akan terus bergerak mengingat libur panjang Natal dan Tahun Baru membuat film ini akan terus merajai bioskop-bioskop dunia.
Kemungkinan besar "Force Awakens" mencatat pendapatan terbesar semakin besar lagi begitu pendapatan kotor total pekan pertama dirilis Munggu pagi waktu AS nanti (Senin siang WIB).
Baca : Hari pertama, Star Wars laku keras
Disney yang memproduksi film ini menciptakan sejarah tiga tahun setelah CEO Walt Disney Co. Bob Iger membeli Lucasfilm yang memproduksi enam seri "Star Wars" sebelum ini dari sang pemilik George Lucas senilai 4 miliar dolar AS.
Secara global, "Force Awakens" sudah meraup 517 juta dolar AS setelah dibuka secara internasional pada angka 279 juta dolar AS.
Jika hasil akhir pekan pertama ternyata lebih tinggi dari itu, maka gambarannya akan menyikat pencapaian "Jurassic World" yang dari seluruh dunia mencetak rekor 524,9 juta dolar AS.
Baca : "Star Wars: The Force Awakens" raup 250 juta dolar AS
"Saya boleh katakan bahwa dua tahun kampanye pemasaran 'Star Wars: the Force Awakens' memang sempurna dalam pelaksanaannya. Mereka merancang kampanye pemasaran ke seluruh penjuru dunia, dan melakukannya dengan menyimpan beberapa rahasia dari film itu tanpa membiarkan satu hal pun terlewat," kata kepala distribusi Disney Dave Hollis seperti dikutip Hollywood Reporter.
"Saya boleh katakan bahwa dua tahun kampanye pemasaran 'Star Wars: the Force Awakens' memang sempurna dalam pelaksanaannya. Mereka merancang kampanye pemasaran ke seluruh penjuru dunia, dan melakukannya dengan menyimpan beberapa rahasia dari film itu tanpa membiarkan satu hal pun terlewat," kata kepala distribusi Disney Dave Hollis seperti dikutip Hollywood Reporter.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015