Ismed Salehuddin, salah seorang warga Tanjung Selor, mengaku kaget ketika merasakan getaran gempa cukup kuat saat asyik menonton televisi siaran langsung Liga Italia, antara Lazio melawan Inter Milan.
"Getarannya cukup kuat hingga menyebabkan suara dentingan kaca jendela meskipun tidak menimbulkan kerusakan," katanya.
Salah seorang warga Bulungan yang mengaku berusia 80 tahun itu, menjelaskan bahwa seusia dia baru pertama kali merasakan gempa begitu kuat dan cukup lama getarannya.
Peristiwa itu menyebabkan sebagian warga terbangun serta berlarian ke luar rumah karena khawatir ada gempa susulan lebih besar.
Gempa itu, sebagai susulan dari sebelumnya dengan kedalaman 10 kilometer sekitar pukul 01.47 WIB. Gempa berkekuatan 6,1 Skala Richter (SR) mengguncang wilayah Tarakan, Kalimantan Timur. Namun, gempa pertama tidak terasa warga Tanjung Selor.
Menurut informasi yang dilansir dari situs resmi BMKG, Senin, gempa dengan kedalaman 10 kilometer itu terjadi sekitar pukul 01.47 WIB.
Lokasi gempa berada pada koordinat 3,61 Lintang Utara dan 117,67 Bujur Timur dan berpusat pada 29 kilometer timur laut Tarakan, Kalimantan Timur. Gempa itu tidak berpotensi menimbulkan gelombang tsunami.
Gempa di Tarakana sempat menimbulkan kepanikan warga. Mereka berhampuran ke luar rumah karena cepat berkembang isu akan ada tsunami melanda daerah yang hanya pulau kecil seluas 250,80 kilometer persegi itu.
Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015