Yogyakarta (ANTARA News) - Komandan Pangkalan Udara Adisutjipto Marsekal Pertama Imran Baidrus mengatakan pesawat T-50i Golden Eagle yang jatuh saat melakukan akrobatik dalam acara Gebyar Dirgantara di Kompleks Bandara Adisutjipto masih dalam kondisi baru.

"Pesawat itu relatif baru buatan Korea Selatan yang dalam kurun waktu tiga tahun ini didatangkan sebagai pesawat latih tempur," kata Imran Baidrus saat jumpa pers di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia saat hendak digunakan untuk aksi akrobatik dalam perhetalan Gebyar Dirgantara pesawat tersebut dipastikan dalam kondisi baik. "Sebelum kejadian pesawat dalam kondisi baik," kata Imam.

Menurut dia tim dari Markas Besar TNI Angkatan Udara akan segera datang ke Yogyakarta untuk melakukan investigasi guna mencari tahu penyebab terjatuh pesawat itu.

"Kami belum tahu secara pasti penyebab kecelakaan. Nanti secepatnya akan ada tim dari Mabes untuk menyelidikinya," kata dia.

Ia mengatakan, untuk saat ini pesawat yang sudah dalam kondisi rusak berat tidak diperkenankan dipindah dari lokasi kejadian hingga tim Mabes TNI AU datang.

"Tidak ada evakuasi karena sudah ditemukan jenazahnya," kata dia.

Dari kejadian itu, Letnan Kolonel Marda Sarjono yang merupakan Komandan Skuadron XV Madiun dan Co-Pilot Kapten Dwi Cahyadi meninggal

"Selain dua pilot itu, tidak ada korban di darat," kata dia.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015