Denpasar (ANTARA News) - Komisi Kebenaran dan Persahabatan (KKP) Indonesia-Timor Leste mengundang sejumlah tokoh dan pihak terkait dari berbagai katagori di Indonesia dan Timor Leste dalam menyelesaikan permasalahan kedua negara. KKP yang dibentuk atas kesepakatan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Presiden Timor Leste Xanana Gosmao 11 Agustus 2005, mengagendakan lima kali dialog terbuka guna mengungkap kebenaran akhir dan memperkokoh persahabatan kedua negara bertetangga, kata Ketua KKP Benjamin Mangkoedilaga di Sanur, Senin. Ia mengatakan, pihak terkait yang didengarkan keterangannya antara lain mantan Presiden BJ Habibie, Presiden Timor Leste Xanana Gusmao dan Perdana Menteri Ramos Horta. Selain itu juga Uskup Belo, mantan Menhankam/Pangab Jenderal (Purn) Wiranto dan sejumlah petinggi dan anggota TNI yang terkait dengan aspek tertentu dari kasus Timor Leste tahun 1999. Dalam dialog terbuka selama dua hari di Sanur, Bali salah satu dari lima agenda yang digelar hingga Juni mendatang menampilkan tujuh orang termasuk Ali Alatas, mantan Menlu RI. Pertemuan kedua rencananya digelar bulan Maret 2007 dengan alternatif pelaksanaan di Jakarta, Dili dan Denpasar, menyusul pertemuan ketiga, keempat dan kelima masing-masing pada April, Mei dan Juni 2007 dengan tempat pelaksanaan akan ditentukan kemudian. KKP dalam pertemuan dengan berbagai pihak itu menekankan upaya mengungkap kebenaran akhir dan memperkokoh persahabatan serta kerja sama yang harmonis kedua negara yang saling bertetangga, harap Benjamin Mangkoedilaga.(*)
Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007