Gol-gol kedua tim tercipta pada babak kedua setelah pada babak pertama kedudukan sama kuat 0-0.
Gol pembuka Arema Cronus tercipta pada menit 64 melalui kaki Gonzales dengan tembakan lob mengarah ke tengah gawang Surabaya United.
Posisi penjaga gawang Surabaya United Thomas Ryan Bayu yang terlalu maju gagal menjangkau bola yang disepak Gonzales hingga kemudian menembus gawang. 1-0 untuk Arema Cronus.
Dua menit setelah gol pertama, Arema Cronus kembali menambah gol melalui pemain belakang Kiko Insa setelah terjadi kemelut di depan gawang Surabaya United.
Arema Cronus semakin perkasa dengan memimpin 3-0 setelah pada menit 76 mendapat hadiah penalti setelah Esteban Viscara dijatuhkan pemain Surabaya di kotak penalti. Esteban dengan mulus mengeksekusi penalti sehingga mengubah skor menjadi 3-0 untuk Arema.
Surabaya United menipiskan kekalahan pada menit 88 ketika pemain depan Wahyu Suboseto yang melakukan serangan di kotal penalti Arema dijatuhkan Benny Wahyudi yang harus menerima kartu merah setelah dihadiahi kartu kuning kedua.
Kapten tim Surabaya United Firli Apriansyah yang dipercaya sebagai algojo sukses mengeksekusi penalti melalui tembakan keras sehingga mengubah skor menjadi 3-1.
Pelatih Surabaya United Ibnu Graham mengatakan anak asuhnya bermain di bawah tekanan psikologis dari suporter.
"Surabaya United seperti bukan bermain di Yogyakarta, tetapi di Arema," katanya.
Sedangkan pelatih Arema Cronus Joko Susilo menyatakan tetap berkabung atas meninggalnya suporter Arema.
"Kami tidak akan melakukam selebrasi yang berlebihan meskipun lolos empat besar," kata dia.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015