Korban ditemukan di bibir pantai Akkarrena Tanjung Bunga malam tadi saat tim menyisir lokasi ..."

Makassar (ANTARA News) - Dua nelayan yang dinyatakan hilang saat kapal ikan terbalik dan tenggelam di muara Sungai Jeneberang, Barombong, Makassar, Sulawesi Selatan, seorang diantaranya ditemukan tim pencari dan penyelamat (Search and Rescue/SAR) dan seorang lagi masih hilang, Jumat malam.

"Korban ditemukan di bibir pantai Akkarrena Tanjung Bunga malam tadi saat tim menyisir lokasi, syukur Alhamdulillah selamat, namun kondisinya lemah," kata Komandan SAR Makassar, Arianto Ardi, saat dikonfirmasi, Sabtu.

Nelayan itu bernama Daeng Tutu (22) terkapar di daerah bibir pantai setempat, dan saat ditemukan kondisi masih sehat walau lemah sehingga langsung dibawa pulang ke rumahnya di Galesong, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.

Namun, ia mengemukakan, Syamsuddin Daeng Ngantang (26) yang melaut bersama Tutu masih belum ditemukan.

Tim SAR masih terus melakukan pencarian di sejumlah titik dan memperluas di daerah sekitar mengingat ombak cukup keras diperkirakan akan melebar.

"Informasi yang masuk kemarin, mesin kapal mati seketika sekitar satu mil dari pesisir pantai. Ombak cukup kuat disertai hujan deras, dan kemungkinan menghempaskan kapal itu sehingga terbalik kemudian tenggelam," ujarnya.

Ia pun menyatakan, ada dua korban lainnya bernama Daeng Ramli (15) dan Daeng Lili (25) ditemukan nelayan sekira satu mil dari tempat kejadian saat berusaha berenang ke pesisir pantai.

Tim SAR mencatat lima nelayan yang selamat adalah Nai Daeng Naba (40) Ramli (15), Daeng Lili (25), Daeng Sila (30) dan terakhir Syamsuddin Daeng Ngantang (26). Mereka saat ini berada di rumah masing-masing di kawasan Galesong.

Pihak SAR mengimbau, agar seluruh nelayan untuk sementara tidak melaut dulu karena cuaca sangat ekstrem dan hujan cukup deras dengan membawa angin kencang.

Keenam nelayan tersebut, menurut dia, menceritakan bahwa telah mencari ikan di laut selama 14 hari. Pada Jumat pagi hasil tangkapan mereka dijual ke pelelangan ikan pelabuhan rakyat Paotere, Makassar.

Rencananya mereka pulang menuju ke muaraSsungai Jeneberang Barombong, Kecamatan Tamalate, berbatasan dengan Kota Makassar dengan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.

Namun, mereka di tengah perjalanan di Tanjung Bayang, Kelurahan Tanjung Merdeka, yang menjadi pertemuan arus muara sungai dan laut mendapat musibah kapalnya terbalik dan tenggelam terhempas ombak keras. Cuaca sangat ekstrem terjadi beberapa hari terakhir di perairan Makassar.

Pewarta: Darwin Fatir
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015