Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat dibuka melemah sebesar 43,75 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia.

IHSG melemah 43,75 poin atau 0,96 persen menjadi 4.512,21. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 12,40 poin atau 1,57 persen menjadi 778,54.

"Pada awal perdagangan mayoritas bursa saham Asia berada di area negatif, situasi itu menjadi salah satu faktor pemicu indeks BEI mengalami tekanan," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta.

Menurut dia, bursa saham global yang sempat mengalami euforia atas keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Fed) yang menaikkan suku bunganya menjadi 0,25-0,50 persen dari 0-0,25 persen, tertahan oleh sentimen pelemahan harga minyak mentah dunia.

"Kejatuhan pasar komoditas seiring penguatan dolar AS yang mengakibatkan pasar minyak dan logam diperdagangkan dalam mata uang AS ini menjadi lebih mahal bagi investor pemegang mata uang lain. Pasar komoditas menjadi sentimen negatif pada pasar saham," katanya.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menambahkan, setelah kenaikan suku bunga The Fed, pergerakan IHSG masih akan bergerak dengan volatilitas tinggi. Akan tetapi, sejauh ini IHSG BEI masih tetap berada dalam tren naik untuk jangka menengah.

"Koreksi pada bursa regional memicu aksi ambil untung pada saham-saham di dalam negeri, namun pemodal masih tetap bisa melakukan akumulasi dengan strategi buy on weakness," katanya.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng turun 103,08 poin (0,47 persen) menjadi 21.768,98, indeks Nikkei turun 95,74 poin (0,49 persen) ke tingkat 19.257,83, dan Straits Times melemah 10,32 poin (0,41 persen) ke posisi 2.850,05.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015