Pekanbaru, 19/2 (ANTARA) - Robohnya empat unit tower listrik milik PT PLN wilayah Riau-Kepulaun Riau pada Kamis (15/2) lalu tidak ada unsur sabotase terkait penolakan Kabupaten Mandau. "Kami menilai robohnya tower itu karena unsur kriminal yang dilakukan oleh tidak bertanggung jawab," kata Kabid Humas Polda Riau AKBP Zulkifli di Pekanbaru, Senin. Ia mengatakan, tindakan kriminal yang dilakukan hanya bertujuan untuk mengambil baja besi dan selanjutnya dijual kepada penadah. "Itu baru dugaan sementara kami, namun kalau ada perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan kepada wartawan dan masyarakat," katanya. Saat ini, katanya, tim laboratorium forensik (labfor) Polda Sumatera Utara sudah datang ke Tempat Kejadian Perkara (TKP) untuk melakukan penyelidikan. Seperti diketahui, pada Kamis (15/2) kemarin empat unit tower transmisi 150.000 volt roboh di Desa Pematang Pudu Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Akibat robohnya tower transmisi ini sekitar 70.000 pelanggan PLN di daerah Duri, Bagan Batu dan Kota Dumai tidak dapat menikmati pasokan arus listrik. Pelaku hanya menggergaji tiang-tiang penyangga di tower nomo 317, sementara di tower nomor 318,319 dan 320 ikut ambruk karena robohnya tower nomor 317. Saat ini PLN sedang membangun tower darurat dilokasi yang sama, PLN memprediksi masyarakat baru bisa menikmati arus listrik pada Selasa (20/2) besok, jika pembangunan tower darurat tersebut tidak mendapat halangan.(*)

Copyright © ANTARA 2007