Dalam setiap kunjungan saya ke daerah, selalu meminta daerah setempat untuk terus mengembangkan tnun lokal sebagai warisan budaya bangsa, termasuk di Muna Barat ini,"Laworo, Sultra (ANTARA News) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Tina Nur Alam meminta Pemerintah Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, mengembangkan tenun lokal daerah itu.
"Dalam setiap kunjungan saya ke daerah, selalu meminta daerah setempat untuk terus mengembangkan tnun lokal sebagai warisan budaya bangsa, termasuk di Muna Barat ini," kata anggota komisi VI DPR ini saat mengunjungi para perajin kain tenun lokal yang ada di Kabupaten Muna Barat, Kamis.
Pertemuan antara Tina Nur Alam dan para perajin tenun lokal tersebut dipusatkan di rumah jabatan Bupati Muna Barat yang dirangkaikan dengan pameran mini hasil produk tenun lokal di Laworo.
"Kegiatan seperti ini sering saya lakukan di beberapa daerah di Sultra yang merupakan sentra para perajin tenun lokal," kata Tina Nur Alam yang juga merupakan ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Sultra itu.
Dalam kesempatan itu, Dekranasda Muna Barat yang didukung oleh pemerintah setempat memperkenakan motif tenun lokal yang baru ditemukan dan dipatenkan, yakni motif betakamoru.
Tina mengapresiasi terhadap upaya Dekranasda Muna Barat yang telah mengembangkan tenun lokal di daerah itu, meskipun umur daerah itu baru 1,2 tahun pascamekar dari kabupaten induk yakni Kabupaten Muna.
"Saya harapkan motif ini terus dikembangkan agar lebih beragam. Sehingga akan banyak referensi pilihan bagi pembeli yang meminati motif tenun daerah ini," katanya.
Bupati Muna Barat LM Rajiun mengaku pihaknya memberikan dorongan penuh kepada Dekranasda setempat untuk mengmebangkan tenun lokal sebagai salah satu warisan budaya bangsa di daerah itu.
Sebelumnya dilakukan proses penerimaan tamu secara adat oleh Pemda setempat kepada Tina Nur Alam yang baru saja mengunjungi daerah itu setelah mekar menjadi drah otonomi baru.
Selanjutnya, Tina Nur Alam bersama penjabat Bupati Muna barat bersama rombongan melakukan roadshow melewati ruas jalan yang baru saja dikerjakan oleh pemerintah setempat.
Pewarta: Suparman
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015