Jakarta (ANTARA News) - Selain meningkatkan kualitas perusahaan, membangun ekosistem 4G di Indonesia menjadi fokus Qualcomm pada 2016.
"Fokus kedepan Qualcomm adalah di 4G. Pertumbuhan 4G akan sangat agresif tahun depan, apalagi operator sudah selesai refarming, jadi tidak ada lagi halangan dari sisi spektrum," kata Country Director Qualcomm Indonesia, Shannedy Ong, dalam temu media, di Jakarta, Kamis.
Hal tersebut didukung oleh adopsi perangkat 4G saat ini yang menurut Shannedy sebanyak 79 persen perangkat LTE telah terjual di kota-kota besar di Indonesia, seperti Medan, Bandung, Surabaya dan Yogyakarta.
Bahkan, dia menyebutkan bahwa sebesar 56 persen diantaranya berasal dari Jabodetabek.
"Saat ini pengetahuan mengenai 4G sudah cukup tinggi, kota-kota besar memiliki kontribusi paling banyak dari sisi 4G. Hal itu membawa kami bekerjasama dengan operator dan OEM," ujar Shannedy. Tidak hanya perangkat mobile, seiring dengan pentingnya Internet of Things (IoT), Shannedy mengatakan bahwa Qualcomm juga akan fokus pada mobile non handset, seperti smart car, smart cities dan smart homes.
"Mobile technology memang menjadi kekuatan kami, tapi kedepannya kami akan membuat semua perangkat mobile non handset terkoneksi," kata dia.
Qualcomm memproyeksikan akan ada 5 miliar perangkat mobile non handset pada 2018. "Terus bertumbuh dari 2016, 2017, hingga 2018," pungkas Shannedy.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015