Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah organisasi sosial sipil membahas masalah tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis.
Sejumlah organisasi sosial sipil yang hadir antara lain International NGO Forum Indonesia on Development (Infid), Wahana Lingkungan Hidup (Walhi), Koalisi Perempuan Indonesia, Perkumpulan Prakarsa dan Aliansi Jurnalis Indonesia (AJI).
Direktur Eksekutif Infid Sugeng Bahagijo mengatakan dirinya menyampaikan hal-hal mendesak yang harus dilakukan agar SDGS berhasil.
"Harus ada dasar hukum, harus dibentuk panitia pelaksana, segera dibentuk rancangan aksi prioritas SDGS selama 15 tahun," katanya.
Ia menyebutkan setiap negara yang menandatangani kesepakatan itu akan diminta laporan apa yang sudah dilaksanakan.
Direktur Eksekutif Walhi Albert Nego Tarigan mengatakan saat ini ada banyak masalah seperti dampak reklamasi dan kebakaran hutan dan lahan.
"Pengalaman sebelumnya, pemerintah meratifikasi berbagai persetujuan tapi tidak sejalan dengan rencana pembangunan jangka menengah," katanya.
Sementara itu Sekjen Koalisi Perempuan Indonesia Dian Kartikasari mengatakan 104 hal dalam SDGs adalah menyangkut kesetaraan gender.
"Juga masalah perkawinan anak yang harus dihentikan oleh negara," katanya.
Sementara Direktur Eksekutif Perkumpulan Prakarsa, AH Maftuchan mengatakan Indonesia perlu meningkatkan belanja sosial sehingga persoalan sosial bisa diatasai.
"Infrastruktur dasar harus diperhatikan, jembatan, sekolah puskesmas dengan pendukungnya," katanya.
Ketua Bidang Perempuan dan Kelompok Marjinal Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Yekti Hesti Murti menyebutkan berdasar catatan organisasi itu tahun 2015 ada hal yang memprihatinkan yaitu ada 39 kasus yang perlu dapat perhatian terkait profesi jurnalis.
"Di awal reformasi peringkat kita sempat bagus tapi saat ini di 138 dari 180 negara, ada delapan kasus pembunuhan wartawan yang belum tertangani dengan baik," katanya.
Sustainable Development Goals atau SDGs adalah seperangkat program dan target yang ditujukan untuk pembangunan global di masa mendatang.
SDGs menggantikan program MDGs (Millennium Development Goals), sebuah program yang memiliki maksud dan tujuan yang sama yang alan kadaluarsa pada akhir tahhun 2015 ini.
SDGs dibahas secara formal pada United Nations Conference on Sustainable Development yang dilangsungkan di Rio De Janiero, Juni 2012 (Rio+20).
Proposal SDGs yang telah diusulkan mengandung 17 tujuan dengan 169 target yang melingkupi hal-hal terkait isu pembangunan berkelanjutan atau sustainable development.
Isu-isu ini berupa penghapusan kemiskinan dan kelaparan, peningkatan kesehatan dan pendidikan, pemberdayaan kota yang berkelanjutan, perang melawan perubahan iklim, dan perlindungan laut dan kemaritiman.
Pewarta: Agus Salim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015