Jakarta (ANTARA News) - Menteri Kehutanan (menhut) menginginkan areal taman nasional Tesso Nilo, Riau, yang rencananya diperluas menjadi 100.000 hektar dari luas perijinan 32.036 hektar dikelilingi hutan tanaman rakyat (HTR).
Dengan demikian, menurut Menhut MS Kaban di Jakarta, Senin, areal taman nasional itu akan semakin terlindungi dari kemungkinan perambahan dan penebangan liar karena masyarakat pasti akan ikut menjaga keberadaan Tesso Nilo.
Selain memberikan perlindungan atas keberadaan taman nasional, katanya, pengembangan HTR sebagai "sabuk" yang mengelilingi taman nasional Tesso Nilo diharakan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Menhut mengaku pihaknya pernah menerima usulan dari WWF (WWF-Indonesia & WWF-Internasional) dan APRIL (Asia Pacific Resources International Holding Limited/Riau Andalan Pulp & Paper) mengenai model perluasan taman nasional di provinsi Riau itu.
"Saya ingin nantinya berbagai satwa yang ada di taman nasional itu dapat bergerak lebih leluasa untuk berkembang biak maupun berburu dan sebaliknya rakyat juga tidak akan mengusik habitat hewan itu karena mereka sudah memiliki mata pencaharian yang menjanjikan dari HTR."
Sementara menurut data Departemen Kehutanan, di sekitar Tesso Nilo terdapat tiga perusahaan HPH dengan total areal mencapai 120.400 hektar yang terdiri dari PT. Hutani Sola Lestari dengan areal seluas 33.100 hektar, PT. Nanjak Makmur (48.700 hektar), dan PT. Siak Raya Timber (38.600 hektar).
Dari total areal ketiga HPH itu, 67.964 hektar diusulkan untuk perluasan taman nasional, sedang sisanya 52.436 hektar untuk hutan tanaman industri (HTI).
Menurut kajian Greenomics Indonesia, usulan konsep perluasan Tesso Nilo tersebut mengancam keberadaan hutan alam di Riau yang sudah semakin mengecil.
Selain menjadikan 52.436 hektar areal hutan alam milik ketiga itu menjadi HTI, beban hutan alam diprovinsi itu semamin berat karena pemegang konsesi PT PT. Nanjak Makmur meminta areal pengganti berupa hutan alam seluas 44.400 untuk dibangun menjadi HTI.
Dengan demikian, total areal hutan alam di Riau yang harus dikonversi menjadi HTI mencapai 96.436 hektar.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007