Jakarta (ANTARA News) - Relokasi pasar burung di Jakarta yang dilakukan terkait penanganan penyebaran virus flu burung kemungkinan besar baru terwujud pada 2008. Kepala Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta, Edi Setiarto, di Jakarta, Senin, mengatakan relokasi secara menyeluruh pasar burung dan unggas di Jakarta baru dapat terlaksana pada 2008, mengingat proses tersebut selain harus menunggu penyelesaian Perda tentang pemeliharaan unggas juga menyangkut tenaga kerja. "Relokasi dilakukan secara bertahap, selain menunggu perda, juga menyangkut cukup banyak tenaga kerja. Jadi perlu waktu, tidak bisa dalam tiga hingga enam bulan selesai," katanya saat dihubungi ANTARA di Jakarta. Sejauh ini Pemprov DKI Jakarta merencanakan akan memindahkan semua pasar burung dan unggas ke kawasan Cibubur, Jakarta Timur, seiring dengan pelarangan pemeliharaan lima jenis unggas, yaitu ayam mentok, angsa, burung dara dan burung puyuh di kawasan pemukiman. Demikian juga dengan peternakan unggas tersebut yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman penduduk akan dipindahkan. "Kawasan Cibubur memang menjadi alternatif untuk pasar burung. Namun kita juga sedang pikirkan penyebaran lokasi pasar burung di lima wilayah DKI Jakarta sepanjang memenuhi syarat kesehatan dan keamanannya," ungkapnya. Dalam kesempatan itu, Edi juga menambahkan berbeda dengan proses relokasi pasar burung, untuk pemusatan pemotongan unggas di Cakung, Jakarta Utara, Rawa Kepiting Jakarta Utara dan Pulogadung Jakarta Timur, prosesnya akan lebih cepat. "Untuk pemusatan pemotongan unggas, saya kira prosesnya akan lebih cepat dibandingkan dengan relokasi pasar burung karena lebih mudah dibandingkan memindahkan pasar burung," tuturnya. Ia menyatakan untuk melaksanakan semua rencana tersebut pihaknya kini tengah menunggu penyelesaian Perda tentang pemeliharaan unggas yang kini masih dibawah di DPRD DKI Jakarta bersama-sama dengan pihak Pemprov DKI. "Seperti yang telah direncanakan, nantinya semua unggas untuk konsumsi yang masuk ke Jakarta harus diarahkan ke lokasi tersebut kemudian dipotong sehingga ketika dijual di pasar-pasar sudah dalam keadaan mati. Tapi proses itu kita menunggu selesainya Perda," kata Edi. Sebelumnya Pemprov merencanakan lokasi untuk relokasi unggas yang akan dipilih untuk pasar unggas adalah di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, sementara untuk rumah potong hewan disiapkan di Cakung, Jakarta Utara, Rawa Kepiting, Jakarta Utara dan Pulogadung, Jakarta Timur. Untuk peternakan sementara terdapat alternatif lahan di Sukapura, Jakarta Utara dan Ciangir, Kabupaten Tangerang. Dari data Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan DKI Jakarta terdapat dua tempat pemotongan ayam resmi di Jakarta dan 1.200 non resmi. Sementara untuk tempat penampungan ayam terdapat 250 lokasi, peternakan ayam broiler terdapat 27 lokasi, peternakan ayam buras 284 lokasi dan peternakan itik 229 lokasi. (*)
Copyright © ANTARA 2007