Saat ini ada 504 dapur penyulingan tradisional minyak mentah di lapangan sumur minyak di Kecamatan Kedewan."
Bojonegoro (ANTARA News) - Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, akan terus mengingatkan "perengkek" atau pengangkut bahan bakar minyak (BBM) bersepeda motor hasil penyulingan dari sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, yang dibawa keluar.
"Kami akan terus melakukan penertiban dengan cara 'persuasif' dulu," kata Manager Legal and Relations Pertamina EP Asset 4 Filed Cepu, Jawa Tengah, Sigit Dwi Aryono, di Cepu, Jawa Tengah, Rabu.
Ia menjelasksan penertiban yang dilakukan kepada "perengkek" yang mengangkut minyak mentah atau BBM hasil sulingan secara tradisional sebatas menginggatkan bahwa kegiatan yang dilakukan "ilegal".
Operasi penertiban "perengkek", lanjut dia, akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan, dan setelah itu akan dibahas bersama dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Yang jelas, menurut dia, penertiban "perengkek", yang dilakukan itu, sebagai usaha mencegah BBM sulingan juga minyak mentah dibawa keluar oleh "perengkek".
"Saat ini ada 504 dapur penyulingan tradisional minyak mentah di lapangan sumur minyak di Kecamatan Kedewan," jelas dia.
Pantauan Antara, penertiban "perengkek" dilakukan di depan Posko Satgas Gabungan Pengamanan obyek Vital di Desa Hargomulyo dan Wonocolo, di Kecamatan Kedewan, sejak sehari lalu.
Dalam penertiban itu langsung dilakukan petugas keamanan Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, Jawa Tengah, namun untuk menghentikan kendaraan sepeda motor "perengkek" dibantu personel Satgas Gabungan Pengamanan obyek Vital.
Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser, mengakui tidak ikut terlibat langsung dalam penertiban "perengkek" minyak di Kecamatan Kedewan, meskipun ada permintaan dari Pertamina EP Asset 4 Cepu, Jawa Tengah.
"Tapi kami mengirimkan personel satu peleton untuk berjaga-jaga," jelas dia.
Bupati Bojonegoro Suyoto, meminta rencana penertiban "perengkek" minyak dari lapangan sumur minyak tua di Kecamatan Kedewan, yang akan dilakukan Pertamina EP Asset 4 Cepu, dibahas bersama.
"Saya sudah menginstruksikan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk memfasilitasi dialog dengan "perengkek", sebelum dilakukan penertiban," ucapnya.
Berdasarkan data Pertamina EP Asset 4 Field Cepu, "perengkek" yang mengangkut BBM sulingan secara tradisional berupa solar, minyak tanah, jumlahnya 356 "perengkek", di antaranya, Warga Hargomulyo, Kecamatan Kedewan.
Sesuai data, jumlah BBM sulingan yang dibawa keluar melalui jalan Desa Hargomulyo dan Wonocolo, diperkirakan mencapai 447 barel per hari.
Di lapangan sumur minyak tua di sejumlah desa di Kecamatan Kedewan, dengan jumlah 772 titik sumur minyak lama dan baru, tercatat ada 504 dapur lokasi penyulingan minyak mentah tradisional.
Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015