London (ANTARA News) - Masa depan Jose Mourinho sebagai pelatih Chelsea berada dalam ketidak pastian terkait kegagalannya mengangkat tim dari keterpurukan, menurut laporan-laporan media Inggris pada Rabu.
The Daily Mail mengatakan bahwa dewan Chelsea akan mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan masa depan Mourinho pada Rabu, sedangkan The Daily Telegraph mengklaim bahwa hirarki klub sedang menyusun calon-calon pengganti potensial, lapor AFP.
Juara Liga Utama Inggris musim lalu, Chelsea, saat ini hanya unggul satu angka di atas zona degradasi setelah kalah sembilan kali dari 16 pertandingannya sampai saat ini. Bagaimanapun, mereka mampu mencapai 16 besar Liga Champions.
Laporan-laporan mengindikasikan bahwa hal itu akan membuat pemilik Chelsea Roman Abramovich harus membayar antara sepuluh sampai 40 juta pound untuk memecat Mourinho untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya mendepak pria asal Portugal itu pada 2007.
Mourinho telah menandatangani kontrak baru berdurasi empat tahun pada Agustus. Chelsea memberinya dukungan keyakinan di depan publik pada Oktober, namun tidak ada komunikasi resmi dari klub mengenai posisinya sejak saat itu.
Mourinho, yang timnya akan menjamu Sunderland di liga pada Sabtu, diperkirakan akan melatih tim seperti biasa di lapangan latihan klub di Cobham, 27 kilometer ke arah barat daya dari London, pada Rabu.
Sejumlah surat kabar, termasuk The Sun, melaporkan bahwa beberapa pemain Chelsea marah dengan klaim Mourinho bahwa mereka telah "mengkhianati" pekerjaannya, menyusul kekalahan 1-2 di markas pemuncak klasemen Liga Utama Inggris Leicester City pada Senin.
Namun gelandang Cesc Fabregas mengatakan bahwa merupakan tanggung jawab para pemain untuk mendongkrak klub dari keterpurukan mereka saat ini.
"Kami semua bertanggung jawab," kata Fabregas pada wawancara via Facebook. "Jika Anda merupakan pemain besar dan Anda dibayar seperti pemain besar, Anda harus bermain seperti pemain besar dan bersikap seperti pemain besar."
"Kami dapat bangkit, 100 persen. Terdapat cukup waktu untuk mencapainya, namun kami harus memulainya sekarang. Ini tergantung kepada kami."
(Uu.H-RF/A020)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015