Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Selasa (Rabu pagi WIB), karena dolar AS menunjukkan penguatan menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve AS.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun 1,8 dolar AS, atau 0,17 persen, menjadi menetap di 1.061,60 dolar AS per ounce.

Para investor sedang menunggu pernyataan setelah berakhirnya pertemuan dua hari Federal Reserve pada Rabu waktu setempat. Banyak yang percaya bahwa kenaikan bunga akan terjadi, menempatkan emas di bawah tekanan.

Indeks dolar AS, ukuran dolar terhadap sekeranjang mata uang utama, naik 0,70 persen menjadi 98,27 pada pukul 18.15 GMT.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti jika dolar naik maka emas berjangka akan jatuh, karena emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi investor.

Logam mulia berada di bawah tekanan lebih lanjut ketika laporan yang dirilis pada Selasa oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan inflasi harga konsumen untuk November sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan.

Sementara itu, angka inflasi inti juga meningkat sebesar 0,1 basis poin menjadi dua persen yang mencapai target inflasi The Fed, lebih lanjut memperkuat perkiraan untuk kenaikan suku bunga pada pertemuan FOMC Desember, Rabu.

Analis percaya bahwa tren jangka panjang untuk emas tetap sangat "bearish", karena investor menunggu serangkaian ekspektasi kenaikan suku bunga Federal Reserve AS, yang pertama kemungkinan akan terjadi pada Rabu.

Harapan itu awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober mengirimkan sinyal kuat untuk kenaikan suku bunga sebelum akhir 2015.

Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga. Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika.

Perak untuk pengiriman Maret naik 7,5 sen, atau 0,55 persen, menjadi ditutup pada 13,77 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari naik 5,6 dolar AS, atau 0,66 persen, menjadi ditutup pada 855,80 dolar AS per ounce. Demikian laporan Xinhua.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015