Kami memilih empat daerah di Surabaya dan enam daerah di Kabupaten Sidoarjo yang dipilih sebagai `pilot project` atau kota model percontohan penanggulangan bencana,"
Sidoarjo (ANTARA News) - Kabupaten Sidoarjo dan Kota Surabaya, Jawa Timur, menjadi percontohan penanganan bencana oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Konsultan Management Pusat PU Cipta Karya Jakarta, Rudin Simangunsong, Selasa, menyatakan alasan dipilihnya Kota Surabaya-Sidoarjo sebagai Kota yang ditunjuk sebagai Kota Model Percontohan (Pilot Project) karena dua kota tersebut dianggap dari data kejadian bencana seperti kejadian bencana kebakaran dipemukiman kawasan tersebut terbanyak.
"Kami memilih empat daerah di Surabaya dan enam daerah di Kabupaten Sidoarjo yang dipilih sebagai pilot project atau kota model percontohan penanggulangan bencana," katanya saat menggelar Workshop Keberlanjutan Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas (PRBBK) di gelar di Hotel Sun City, Sidoarjo.
Ia mengemukakan, hal tersebut berdasarkan data yang diterima bahwa dua kota itu kejadian bencana kebakaran terbanyak di Jawa Timur.
"Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan supaya terwujud perubahan sikap dan perilaku masyarakat untuk hidup bersih, sehat dan produktif," katanya.
Selain itu juga, kata dia, meningkatkan peran dan kontribusi Pemerintah Daerah (Pemda) serta partisipasi masyarakat dalam mencapai target.
"Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan dampak positif dalam penanganan bencana yang kerap kali terjadi," katanya.
Sementara itu, Asisten Pemerintahan dan Kesra Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Asrofi mengharapkan masyarakat Sidoarjo dapat berpartisipasi dalam program pemerintah ini guna menanggulangi bencana di desa-desa khususnya di Sidoarjo.
"Saya harap Program Peningkatan Kualitas Kawasan Pemukiman (P2KKP) yang di wilayah Kabupaten Sidoarjo ada di 6 Desa yaitu Tropodo, Gedangan, Brebek, Pabean, Sidokare dan Bulu Sidokare yang mendapat program itu dapat berpartisipasi dalam program pemerintah ini guna dalam menanggulangi bencana di desa-desa," katanya.
Menurutnya, ini merupakan upaya nyata dari P2KKP, dan program ini harus benar-benar kita laksanakan dengan baik dari semua kalangan harus ikut berpartisipasi dan berkreasi.
"Hal tersebut supaya program ini sukses dan bisa menjadi percontohan ke kota lain di Jawa Timur maupun di tingkat nasional," katanya.
Ia menambahkan jika di setiap desa diharapkan menghidupkan kembali pos keamanan lingkungan dan di dalam pos tersebut harus di fasilitasi keamanan untuk bencana kebakaran maupun banjir.
"Peran serta masyarakat dalam P2KKP ini, sangat membutuhkan peran aktif masyarakat, dan saya harap kegiatan pos kamling di desa desa di galak kan lagi dan fasilitas pendukung kebencanaan di pos kamling itu harus disediakan," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015