Jakarta (ANTARA News) - Adegan wawancara seorang orator demonstran di Ground Zero, Amerika Serikat menjadi hal yang paling emosional bagi Acha Septriasa di film terbarunya "Bulan Terbelah di Langit Amerika".
"Bikin merinding," kata Acha saat pemutaran film tersebut di Jakarta, Selasa.
Kala itu, Acha, yang berperan sebagai jurnalis beragama Islam mewawancarai salah satu orator yang menentang pendirian rumah ibadah.
Dengan tegas, Hanum, tokoh yang diperankan Acha, menjelaskan bagaimana menjadi pemeluk agama Islam sambil mengutip ayat yang terdapat dalam Al-Quran.
Sejak awal film yang diangkat dari novel berjudul sama karya Hanum Rais, karakter yang ia perankan memang terlihat emosional karena harus mengerjakan artikel yang provokatif permintaan kantornya.
Acha pun mengakui ini merupakan film yang sulit, terutama dari segi teknis dan persiapan.
Ia ingat ada kru dan pemain yang ditolak visa masuk ke Paman Sam sehingga proses pengambilan gambar pun perlu menunggu semua tim dapat berangkat.
Saat mengambil gambar di tengah kota New York yang ramai, Acha juga harus mengulang beberapa adegan karena suara sirine mobil polisi maupun pemadam kebakaran turut terekam.
Ia pun merasa dirinya menjadi sorotan saat harus beradegan di Ground Zero, tempat runtuhnya gedung WTC pada peristiwa 9/11.
Meski menguras energi, ia masih harus syuting mendekati peluncuran, Acha menitikkan air mata haru saat jumpa pers karena film yang ia rasa berat ini akhirnya dapat tayang.
"Terbayarkan apa yang harus dikorbankan untuk film ini," kata Acha yang mengaku sempat ingin menolak tawaran film ini.
"Bulan Terbelah di Langit Amerika" mengisahkan Hanum dan Rangga (Abimana Aryasatya) yang harus menyelesaikan pekerjaan mereka di New York.
Film arahan Rizal Mantovani ini akan tayang mulai 17 Desember 2015.
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015