London (ANTARA News) - Angklung yang dimainkan dalam orkestrasi oleh pelajar Indonesia lintas agama di Inggris membuat perayaan Natal 2015 kali ini unik. Jinggle Bells, Silent Night, dan lagu-lagu Natal lain memenuhi udara dalam arena perayaan Natal oleh warga Indonesia, di Queens Park Community School, Ayleston Avenue, London.

Perayaan Natal oleh Persekutuan Kristen Indonesia di Inggris Raya (PERKI) itu berthema "Hidup bersama sebagai keluarga Allah" juga dihadiri Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya dan Irlandia, Hamzah Thayeb.


Ketua Panitia Natal Perki 2015, Herberth Sinaga, di London, menyatakan, meski udara yang cukup dingin dan hujan rintik rintik yang berkepanjangan tidak mengurangi semangat Natal umat Kristiani Indonesia yang berdiam di London dan sekitarnya untuk menghadiri acara perayaan Natal bersama itu.

Acara dibuka dengan kebaktian ibadah dipimpin Mayor Yusak Tampai dan ibu Widiawati Tampai, dari Salvation Army UK (Balai Keselamatan United Kingdom) yang dalam kesempatan ini menitik beratkan betapa pentingnya hubungan keluarga dimana pun berada.

Masyarakat Indonesia di UK merupakan suatu keluarga besar walaupun majemuk mempunyai keterikatan yang sangat erat satu sama lain dan dapat membentuk suatu keluarga yang saling mengasihi satu sama lain.

Ibadah diisi paduan suara Perki yang dipimpin Dani Dumadi dan juga penyanyi seriosa Stephanie Onggowinoto yang membawakan lagu rohani dari warga Indonesia.

Usai acara kebaktian dilanjutkan dengan Perayaan Natal, yang dihadiri Thayeb beserta istrinya, Lastry Thayeb, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Inggris Raya and Irlandia, Anita Lehulima beserta para staf Kedutaan Besar Indonesia di London.

Acara dilanjutkan dengan penyalaan lilin oleh Thayeb, Ketua Perki Inggris Raya, Renny Pattiasina, ibu T Tampubolon dari BKPM dan John Ater Silalahi dan Catherine Tobing mewakili keluarga Indonesia di Inggris.


Penyalaan lilin ini juga simbol kesatuan masyarakat Indonesia di UK sebagai suatu keluarga yang erat.

Thayeb dalam sambutannya mengatakan pada umumnya orang merayakan Natal hanya untuk perayaan belaka dan keselamatan, namun yang penting juga adalah rekonsiliasi.

"Khususnya didalam keluarga masyarakat Indonesia, ini sangat penting untuk menambah eratnya hubungan sesama masyarakat Indonesia satu dengan yang lain tanpa mengotak ngotakan perbedaan sosial budaya dan agama," kata dia.

Pada acara perayaan ditampilkan beraneka ragam persembahan diantaranya tarian tradisional, tarian kontemporer, Paduan Suara PERKI, Nyanyian anak anak melengkapi kemeriahan perayaan acara Natal Perki 2015.


Lazimnya di mana-mana orang Indonesia berkumpul, maka dihidangkan juga sajian khas Tanah Air sebagai santapan bersama. Sebutlah rendang, soto ayam, rawon, dan lain-lain, telah rapi tersaji di meja makan untuk dinikmati bersama seusai rangkaian Perayaan Natal Bersama warga Indonesia di Inggris itu.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015