Dubai (ANTARA News) - Serangan udara persekutuan Arab terhadap kelompok terutama Houthi di Yaman menewaskan sedikit-dikitnya 15 orang pada Senin malam, kata penduduk setempat, beberapa jam sebelum gencatan senjata direncanakan berlaku untuk perundingan perdamaian, yang ditaja PBB di Swiss.
Penduduk mengatakan pesawat tempur melakukan dua serangan atas desa Bani al-Haddad di provinsi Hajjah di utara dan berbatasan dengan Arab Saudi, menewaskan 13 orang dan melukai 20 lagi.
Dua penduduk lain meninggal saat regu kesehatan mencoba mengungsikan mereka.
Juru bicara sekutu pimpinan Arab Saudi tidak dapat dihubungi untuk dimintai tanggapan, namun sekutu itu mengatakan bahwa serangan udara tersebut tidak diarahkan ke warga.
Sekutu itu mengatakan bahwa gencatan senjata, yang diminta Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi untuk membantu pertemuan perdamaian, yang direncanakan dilakukan di Swiss, dimulai pada Selasa pukul 16.00 WIB.
Dalam pernyataan tertulis di kantor berita nasional Arab Saudi, SPA, sekutu itu mengatakan bahwa pasukan Arab mempertahankan hak untuk menanggapi segala pelanggaran dalam gencatan senjata.
Sekutu itu melancarkan berbagai serangan terutama serangan udara kepada kelompok Houthi sejak Maret, setelah kelompok Houthi menguasai banyak bagian negara dalam serangkaian gerakan yang dimulai sejak September 2014.
Kelompok Houthi menganggap gerakan mereka sebagai sebuah revolusi melawan korupsi negara dan melawan kelompok militan Al Qaeda.
Sekutu pimpinan Arab Saudi memandang kelompok Houthi sebagai perpanjangan tangan lawan mereka, Iran, ydan usaha-usahanya untuk menyebarkan pengaruhnya di semenanjung Arab.
Dua komandan utama dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab termasuk dalam daftar lusinan petarung yang tewas dalam serangan roket di barat daya Yaman, menurut media setempat dan sumber asal Yaman pada Senin.
Pertemuan perdamaian sebelumnya di Jenewa pada Juni gagal membuat terobosan, dengan kedua pihak saling menyalahkan atas kegagalan pertemuan tersebut.
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015