Banjarmasin (ANTARA News) - Peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) kemungkinan akan meningkat di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel), menjelang pergantian tahun 2015 ke 2016.
"Wilayah Kalsel ini rawan terhadap peredaran dan penyelundupan barang haram jenis narkoba karena letak kawasannya yang strategis, apalagi menjelang tahun baru," kata Kepala BNNP Kalsel Kombes Pol Arnowo di Banjarmasin, Senin.
Ia mengatakan, BNNP Kalsel terus siaga dan fokus guna menangkal masuknya barang laknat tersebut dari luar.
Selain itu pihaknya juga terus mengawasi tempat-tempat yang dianggap rawan masuknya dan beredarnya narkoba yang kemungkinan narkoba jenis baru.
"Kami perkirakan peredaran gelap narkoba jelang tahun baru kemungkinan akan semakin meningkat, untuk kinerja BNNP terus ditingkatkan terutama dalam hal pengawasannya," ujarnya.
Arnowo terus mengatakan, pengawasan ketat dilakukan di segala sisi dan tidak lupa juga untuk selalu berkoordinasi dengan provinsi lain di jalur perbatasan.
Dia mengatakan, pemberantasan terhadap peredaran narkoba ini tidak bisa dilakukan sendiri dan harus bersama-sama dengan intansi lainnya.
Saat ini peredaran narkoba bisa melalui pelabuhan udara, laut dan perbatasan darat dengan provinsi tetangga.
Guna mencegah masuk narkoba melalui jalur tersebut maka pihaknya telah melakukan kerja sama dengan instansi terkait seperti Bea Cukai, Balai POM, Polda, Angkasa Pura, Pelindo, Adm Pelabuhan laut dan lainnya.
"Kami akan terus waspada terhadap peredaran narkoba terutama narkoba jenis baru agar tidak masuk apalagi beredar di wilayah ini, dan menindak tegas setiap pelaku narkoba," katanya.
Pewarta: Gunawan Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015