Karawang (ANTARA News) - Pemerintah Kabupaten Karawang, Jawa Barat, membutuhkan anggaran Rp70 miliar untuk mengatasi abrasi yang sudah terjadi selama bertahun-tahun di wilayah pesisir utara Karawang.
"Upaya mengantisipasi abrasi dengan membangun konstruksi pemecah gelombang laut atau breakwater di sepanjang pantai utara yang mengalami abrasi," kata Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan Karawang Acep Jamhuri, di Karawang, Senin.
Sesuai dengan data Dinas Bina Marga dan Pengairan setempat, sepanjang 30 kilometer bibir pantai utara Karawang mengalami abrasi yang cukup parah.
Di sepanjang pantai utara Karawang yang mengalami abrasi itu sendiri, tidak seluruhnya penanganannya
dilakukan dengan membangun breakwater. Tetapi juga ada pula titik abrasi lainnya yang penanganannya dilakukan dengan melakukan penanaman tanaman mangrove.
Ia menyatakan, karakter ombak di masing-masing daerah berbeda sehingga tidak semua menggunakan konsep pembangunan breakwater dalam melakukan penanganan abrasi.
"Seperti di pesisir utara daerah Cilamaya dan Tempuran, kita akan menanam tanaman mangrove dalam mengatasi abrasi. Sedangkan di pesisir utara wilayah Cilebar dan Pakisjaya, akan dibangun breakwater," kata dia.
Acep menyatakan penanangan abrasi itu dilakukan selama bertahun-tahun sejak tahun ini hingga tahun 2020. Total anggaran yang dibutuhkan untuk menangani abrasi mencapai sekitar Rp70 miliar.
Sementara itu, abrasi di wilayah pesisir utara Karawang terjadi di hampir seluruh panjang bibir pantai utara seperti di Kecamatan Pakisjaya, Tirtajaya, Pedes, Cibuaya, Cilamaya, dan sejumlah daerah pantai lainnya.
Kondisi terparah terjadi di sekitar Kecamatan Cibuaya. Sejak beberapa tahun terakhir hingga kini, cukup luas daratan yang tergerus akibat abrasi di daerah tersebut.
Akibatnya puluhan unit rumah di daerah itu rusak sampai akhirnya hilang akibat abrasi berat yang terjadi di sepanjang bibir pantai. Termasuk di antaranya memusnahkan objek wisata Pantai Pisangan.
Selain itu, abrasi di sekitar Kecamatan Cibuaya juga menggerus sejumlah areal perkebunan, tambak ikan, jalan raya. Bahkan kini jarak antara jalan dan rumah warga dengan bibir pantai hanya beberapa meter.
Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015