Jakarta (ANTARA News) - Ahli kajian tentang Indonesia atau Indonesianis, Benedict Anderson, meninggal pada Minggu (13/12) dini hari pada usia 79 tahun di Kota Batu, Jawa Timur.
Kabar kepergian Ben Anderson itu disambut dengan ucapan dukacita disertai testimoni dari sejumlah kalangan dari wartawan senior, politisi, sejarawan hingga cendekiawan di linimasa jejaring sosial Twitter.
Wartawan senior sekaligus penulis, Leila S. Chudori, lewat akunnya @lelilaschudori juga sempat menyampaikan duka citanya atas kepergian Anderson.
"RIP Ben Anderson. Kami belajar banyak hal yang 'terkubur' selama Orde Baru darimu," cuitnya pada Minggu (13/12) malam.
Wartawan senior Goenawan Mohamad juga sempat mencuitkan ungkapan belasungkawa atas kepergian Anderson.
"Ben Anderson meninggal. Di negeri yg menambat hatinya," tulis GM di akun @gm_gm.
"Ben adalah seorang petapaj dalam studi-studi keindonesiaan. Seorang peretas. Ia memulai. Yang lain yang meneruskan. #RIPbenAnderson," tulis politisi Partai Golkar sekaligus Ketua Tim Ahli Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Indra J Piliang lewat akun twitternya yang dilanjutkan dengan sejumlah cuitan testimonial pencapaian Anderson lewat tagar #RIPbenAnderson.
Intelektual muda Nahdlatul Ulama, Akhmad Sahal, bahkan sempat mengeluarkan cuitan berseri lewat akun twitternya @sahaL_AS yang bertajuk "Ben Anderson, Studi Nasionalisme dan Kita".
Cuitan berseri tersebut menuturkan sumbangan besar Anderson terhadap pemikiran tentang nasionalisme sebuah bangsa, yang ditelurkan lewat buku "Imagined Communities: Reflectuins on the Origin and Spread of Nationalism".
Buku tersebut merupakan salah satu dari ratusan karya Anderson, yang sebagian besar dikonstruksi lewat kajiannya terhadap Indonesia khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.
Walikota Bandung Ridwan Kamil lewat akun twitter miliknya pada Senin dini hari menyampaikan belasungkawa atas kepergian Ben Anderson sekaligus mengajak generasi muda untuk membaca Imagined Communities karya mendiang.
"Turut berduka cita berpulangnya intelektual Indonesianis #RIPBenAnderson. Karya utamanya 'Imagined Communitiesl harus banyak dibaca generasi sekarang," tulis walikota yang akrab disapa Kang Emil tersebut.
Selain itu sejumlah sejarawan seperti Bonnie Triyana dan Zen Rahmat Sugito juga turut menyampaikan belasungkawa mereka, bahkan Zen lewat laman blog pribadinya sempat mengunggah sebuah obituari kecil atas kepergian Anderson.
Sebelumnya diberitakan, Anderson terakhir kali mengisi sebuah kuliah umum bertemakan Anarkisme dan Nasionalisme di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia pada 10 Desember 2015 lalu.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015