Kampala (ANTARA News) - "The Last King of Scotland" melakukan tayang perdana (premiere) di Uganda, Sabtu, negara tempat film itu berlatar belakang dan diambil gambarnya, dengan kahadiran aktor yang memerankan mantan diktator haus darah Idi Amin, Forest Whitaker.
Diputar di bioskop Cineplex, Kampala, penayangan film Hollywood yang menuturkan periode tergelap Uganda itu juga dihadiri Presiden Uganda, Yoweri Museveni, sutradara film itu Kevin Macdonald dan teman main Whitaker, James McAvoy.
"Penting sekali syuting film ini dilakukan di sini. Juga baik bagi saya karena orang-orang membawa saya ke tempat-tempat yang belum pernah saya lihat sebelumnya dan memulai untuk memainkan peran itu," ujar Whitaker kepada para wartawan di Kampala.
"Saya menjadi tahu sejarah tentang apa yang terjadi selama kekuasaan Amin," tambahnya.
Pengamanan ketat dilakukan di gedung bioskop di pusat kota itu, tempat hamparan karpet merah digelar untuk menyambut para bintang dan tamu-tamu penting.
"The Last King od Scortland" merupakan judul yang diambil dari keyakinan Idi Amin bahwa dirinya sebaiknya mengambil alih kekuasaan dari Ratu Inggris, Elizabeth II, sebagai raja orang Scot.
Whitaker meraih penghargaan Golden Globe untuk Aktor Terbaik atas perananya dalam film tersebut. Bintang berusia 45 tahun itu dipandang sebagai salah satu calon kuat untuk meraih penghargaan Aktor Terbaik pada perhelatan Oscar 25 Pebruari mendatang di Holywood.
Unggulan lainnya adalah Leonardo DiCaprio, yang menerima dua nominasi lewat film "The Departed " dan "Blood Diamond", Peter O`Toole untuk filmnya "Venus" dan Will Smith berkat aktingnya dalam "The Pursuit of Happyness".
Sambutan meluap
Para penggemar film memadati berbagai jalan Kampala dengan perasaan tak sabar dan cemas menantikan kesempatan untuk menonton film itu, setelah acara tayang perdana yang hanya dihadiri para undangan.
Saya ingin menonton film yang dibuat di Uganda ini yang kabarnya akan meraih Piala Oscar, kata Margaret Nalukenge, seorang mahasiswi berusia 26 tahun kepada AFP.
Pengusaha James Mukwaya mengemukakan dirinya masih terlalu muda untuk kembali mengingat-ingat berbagai kejadian selama pemerintahan Idi Amin.
"Saya masih muda untuk memperhatikan apa yang sedang berlangsung, namun film `Last King of Scotland` akan memberinya kesempatan untuk mempelajari masa lalu jika film itu melukiskan kehidupan nyata Idi Amin," katanya Mukwaya. (*)
Copyright © ANTARA 2007