Sawahlunto, Sumbar, (ANTARA News) - Masyarakat Dusun Padang Malintang, Kecamatan Barangin, Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, dihebohkan dengan prilaku salah seorang warga desa itu, Ngatimun (45) yang mengubur sendiri jasad ibu kandungnya Yatemi (85), secara tidak layak pada Minggu sore (13/12).
Kepala Desa Santur, Suhardi di Sawahlunto, Senin, mengatakan terungkapnya peristiwa tersebut berawal dari pengakuan Ngatimun yang memberitahukan pada istrinya bahwa ia baru saja menguburkan jasad Yatemi di dekat rumah ibu kandungnya itu.
"Mendengar pengakuan suaminya itu, istrinya sempat terkejut dan langsung memberitahukan kepada Kepala Dusun setempat, setelah menerima laporan dari warga saya pun kemudian segera melaporkan kejadian itu kepada Polres Kota Sawahlunto," katanya.
Menurutnya, petugas pun segera mendatangi lokasi kejadian dan atas persetujuan keluarga maka diputuskan untuk membongkar lokasi yang diduga tempat jenazah Yatemi dikuburkan untuk dilakukan proses outopsi.
Saat itu lanjutnya, ia melihat jasad Yatemi sudah membusuk dan mengeluarkan bau tidak sedap, karena lubang penggalian yang dangkal maka diduga bau yang tercium oleh masyarakat setempat itu, memang bersumber dari makam yang digali tersebut.
Sementara itu, Kapolres Kota Sawahlunto, AKBP Djoko Ananto SIK, melalui Kasat Intel dan Keamanan Polres setempat, AKP Zamzami SH, membenarkan kejadian tersebut, Senin.
"Pembongkaran lokasi diduga makam dilakukan berdasarkan laporan warga dan disaksikan oleh pihak keluarga dan sejumlah warga setempat, untuk memastikan penyebab meninggalnya almarhumah," kata dia.
Menurutnya dari pengakuan Ngatimun saat ditanyakan perihal kejadian tersebut, pria yang diduga memiliki keterbelakangan mental tersebut mengaku tindakannya menguburkan ibunya tersebut dilakukan karena tidak ingin merepotkan orang lain.
"Di lokasi tersebut juga ditemukan tali dan tenda, berdasarkan pengakuan yang bersangkutan dia akan membuat atap agar kuburan ibunya tidak kehujanan karena kasihan dengan sang ibu," jelas dia.
Dia mengatakan, diduga kondisi Ngatimun yang mengalami keterbelakangan mental menyebabkan ia sepertinya tidak mengetahui kalau ibunya sudah meninggal dunia saat ia mengunjungi almarhumah pada Jumat (11/12).
Hal itu jelasnya, didasari atas pengakuannya yang sempat mengunjungi ibunya untuk mengantar makanan, namun saat itu ia menduga ibunya tersebut sedang tidur dan ia pun meninggalkan Yatemi.
"Pada Minggu pagi (13/12) ia pun kembali mendatangi ibunya dan melihat di tubuh jasad almarhum sudah berulat, ia pun akhirnya menguburkan sendiri jasad ibunya itu pada sore harinya," kata dia.
Saat ini, tambahnya, jenazah Yatemi sudah dikembalikan ke pihak keluarga untuk dimakamkan secara layak di pemakaman milik keluarga.
Sementara itu, dikatakan salah seorang warga setempat, Rebo (51), meskipun Ngatimun merupakan pria dengan keterbelakangan mental, namun ia sangat menyayangi ibunya.
"Penyelidikan untuk peristiwa itu sudah dihentikan karena tidak ditemukan cukup alat bukti adanya dugaan perbuatan penganiayaan atau perbuatan jahat yang mendahului kematian Yatemi," kata dia.
Pewarta: Junisman
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015