"Sekarang sudah ada sinkronisasi dengan kereta api super cepat Bandung-Jakarta dengan monorel atau dengan LRT (light rapid transit) Bandung Raya," kata Iwa Karniwa usai rapat dengan Konsorsium Chong King, Tiongkok, di Gedung Sate Bandung, Senin.
Ia mengatakan sinkronisasi antara monorel Jawa Barat dengan Kereta Cepat Bandung-Jakarta lebih lanjut akan dibahas oleh Dinas Perhubungan Jawa Barat.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedy Taufik menambahkan integrasi atau sinkronisasi antara monorel dengan kereta super cepat Bandung-Jakarta adalah aspek program, bukan investor.
Ia mengatakan sinkronisasi tersebut akan ditentukan jika Pemprov Jabar sudah menentukan akan membangun monorel atau LRT (kereta ringan) di kawasan Bandung Raya.
"Teknologi Tiongkok bisa LRT atau monorel, yang penting terintegrasi. Stasiunnya harus terkoneksi dengan Kota Bandung," ujar Dedy Taufik.
Ia menambahkan, pembangunan Kereta Api Cepat Bandung-Jakarta, monorel Jabar dan LRT Kota Bandung harus saling terkoneksi.
"Masa sekarang pergerakannya dari Jakarta ke Bandung 35 menit, tapi terus naik bus kota. Kita bicara sinkronnya, atau transit oriented development," katanya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015