Bandarlampung (ANTARA News) - Kedatangan badak jantan muda "Andalas" dari kebun binatang di Los Angeles, AS, Selasa, menurut rencana akan diterima Menteri Kehutanan MS Kaban, dengan penyambutan di Lampung, Jakarta, dan Bogor sebelum kehadiran calon pejantan untuk penangkaran badak di Indonesia itu. Informasi yang dihimpun ANTARA Bandarlampung, Minggu, menyebutkan sejumlah rangkaian acara khusus penyambutan telah disiapkan menunggu kehadiran "Andalas" yang akan pulang kembali ke habitat aslinya di hutan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Lampung Timur. Menurut rencana, badak jantan bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) itu akan tiba di Bandara Soekarono-Hatta, Cengkareng, Selasa petang. Setelah diserahterimakan dari pihak kebun binatang LA Zoo kepada Menhut MS Kaban, selanjutnya badak tersebut dibawa melalui jalan darat menyeberangi Selat Sunda (Pelabuhan Merak-Bakauheni) ke Lampung sampai ke TNWK. Kemudian di TNWK, setelah melalui proses adaptasi dan pengecekan kondisi kesehatannya, "Andalas" akan ditempatkan pada kandang alami Suaka Rhino Sumatera (SRS/Sumatera Rhino Sanctuary) seluas 100-an ha di dalam hutan TNWK di Lampung Timur itu. Diharapkan "Andalas" dapat menjadi pejantan baru bagi tiga badak betina (plus satu badak jantan yang sudah cukup tua) yang telah berada di pusat penangkaran badak Sumatera SRS TNWK (Bina, Rosa, dan Ratu). Dalam rangka penyambutan kedatangan "Andalas", pada Sabtu-Minggu (17-18/2), di Botani Square di Bogor (Jabar) berlangsung pameran "Welcome Andalas" yang berlangsung sejak pagi hari sekitar Pkl 10.00 WIB hingga Pkl. 22.00 WIB malam harinya. Sejumlah kegiatan penyambutan bagi "Andalas" itu juga disiapkan di Jakarta dan Lampung, diantaranya berupa pameran dan konferensi pers serta agenda penyambutan lainnya. Menurut Site Manager SRS TNWK, Drh Marcellus Adi CTR, kedatangan "Andalas" merupakan bagian program global penyelamatan spesies badak Sumatera yang didukung sejumlah lembaga internasional. "Jadi status badak `Andalas` itu adalah dikembalikan menjadi milik Indonesia, tapi tetap dalam bagian "Global Management Propagation Program", antara lain disponsori International Rhino Foundation (IRF) dan Yayasan Mitra Rhino (YMR) di Indonesia," ujar Marcellus lagi. Badak Sumatera merupakan salah satu jenis spesies badak yang tergolong sangat langka dan dilindungi di dunia yang pada habitat alami kian terdesak dan terancam kepunahan. (*)
Copyright © ANTARA 2007