Hasil pendahuluan itu diumumkan oleh pemerintah setempat dan disiarkan oleh kantor berita SPA.
Perempuan untuk pertama kali dibolehkan menjadi calon anggota parlemen yang disebut sebagai tonggak sejarah bagi negara di mana perempuan dilarang mengemudikan kendaraan itu.
Namun Pemilu kali ini hanya untuk memilih dua per tiga kursi dewan daerah yang tidak berwenang membuat hukum dan tidak berkuasa secara nasional.
Kedua perempuan yang sudah pasti menjadi wakil rakyat itu adalah Salma bint Hazab al-Otaibi yang memenangi kursi untuk distrik Madrika di Mekah, dan Hanouf bint Mufreh bin Ayad al-Hazimi untuk daerah al-Jawf di Saudi utara.
Namun tidak ada wanita yang terpilih di Provinsi Perbatasan Utara, Provinsi Asir dan Provinsi al Ahsa.
Di bawah mendiang Raja Abdullah yang meninggal Januari silam dan pada 2011 mengumumkan perempuan boleh dipilih, perempuan Saudi semakin dimajukan dengan lebih banyak dari mereka yang berkuliah dan bekerja, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015