Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 115.000 guru dari 34 provinsi menghadiri Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) ke-70 di Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Dari pantauan Antara, para guru tersebut datang dari sejumlah daerah seperti Palembang, Lampung, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, dan daerah lainnya dengan menggunakan bus.
Banyaknya kendaraan di wilayah Senayan, Jakarta Selatan, tersebut membuat kemacetan panjang di sejumlah ruas jalan.
"Kami bangga, para guru tetap hadir dalam peringatan HUT ke-70 PGRI. Ini membuktikan apa yang dikhawatirkan oleh pemerintah pada peringatan HUT PGRI tidak terbukti. Pelaksanaan HUT PGRI ini berlangsung tertib, damai dan aman," kata Ketua Umum PGRI, Sulistyo.
Sulistyo juga mengucapkan terimakasih kepada kepala daerah yang mendukung para guru untuk hadir dalam HUT PGRI tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedianya akan menghadiri HUT PGRI tersebut, namun karena ada acara yang tidak bisa ditinggalkan Jokowi kemudian mengutus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, untuk hadir.
Sebagian guru yang hadir dalam acara tersebut mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Presiden Jokowi. Padahal selama ini, peringatan HUT PGRI selalu dihadiri oleh presiden.
"Kami mengaku kecewa, karena datang dari jauh-jauh untuk bertemu presiden, tetapi kenyataannya presiden tidak ada," kata seorang guru yang berasal dari Palembang, Ujang Sumantri.
Ujang mengaku selama ini HUT PGRI selalu dihadiri oleh Presiden dan Wakil Presiden. Pada 2014, HUT PGRI dihadiri oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Puan Maharani, mengaku memahami perasaan kecewa para guru karena ketidakhadiran Presiden Jokowi.
"Itu manusiawi, kami sangat memahami itu. Tapi yang terpenting ada perwakilan pemerintah yang hadir pada acara ini," kata Puan.
Pewarta: Indriani
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015