Buleleng (ANTARA News) - Bendungan Titab, di Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, Minggu, secara resmi mulai diisi air awal (impounding).
"Pengisian dilakukan hari ini dan biasanya baru penuh, 2-3 bulan ke depan. Air bendung berasal dari Sungai Saba," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian PUPR, Mudjiadi didampingi Kepala Pusat Bendungan Imam Santoso.
Pengisian awal itu secara resmi dijadwalkan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono bersama pejabat terkait dan dihadiri oleh Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Mudjiadi menjelaskan, Bendungan Titab dibangun sejak 2011-2015 yang menghabiskan anggaran dari APBN sekitar Rp486 miliar ini dimaksudkan untuk mengatasi kekeringan dan penanggulangan banjir terutama di Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng.
Bendungan Titab juga akan mengairi daerah irigasi Saba dan Puluran seluas 1.794,82 ha untuk meningkatkan intensitas tanam kawasan itu dari 169 persen menjadi 275 persen.
Langkah itu, untuk memenuhi kebutuhan air baku sebesar 350 liter/detik di tiga kecamatan yaitu Seririt, Banjar dan Busungbiu di Kabupaten Buleleng.
Juga, menambah cadangan energi listrik sebesar 2 x 0,75 MW untuk Kecamatan Busungbiu serta sebagai daerah konservasi air dan pariwisata.
Kapasitas tampung Bendungan Titab sebesar 12 juta M3 dan merupakan bendungan ke-6 dan terbesar di Provinsi Bali. Bendungan lain di Bali yakni Palasari, Grogak, Telaga Tunjung, Benel, dan Muara.
"Setelah waduk ini, direncanakan pembangunan dua waduk lagi di Bali yakni Bendungan Telaga Waja di Karangasem dan Waduk Sidan di Badung," katanya.
Sejalan dengan itu Kementerian PUPR ke depan akan terus berupaya untuk mempersiapkan lokasi yang cocok untuk dibangun infrastruktur bangunan air atau bendungan.
"Masalahnya tidak mudah menemukan lokasinya. Terlebih di Jawa. Karena untuk dibangun bendungan membutuhkan syarat tertentu seperti geografi (harus cekungan), tanahnya tidak rendah dan tidak banyak dihuni penduduk," katanya.
50 tahun
Sementara itu, Kasatker Pelaksana Jaringan Sumber Air Balai Wilayah Sungai Bali-Penida, Ditjen SDA Kementerian PUPR, Putu Eddy, mengatakan, secara fisik konstruksi Bendungan Titab yang dikerjakan oleh PT Nindya Karya dan PT Brantas Abibraya ini sudah selesai 100 persen.
"Pekerjaan sisanya adalah penataan kawasan, area sabuk hijau dan jalan inspeksi serta perbatasan," katanya.
Eddy menambahkan, setelah Bendungan Titab diuji dan disertifikasi oleh Komisi Keamanan Bendungan PUPR, maka tahun depan sudah siap diresmikan," kata Eddy.
Bendungan Titab didisain untuk masa pakai 50 tahun dan berdiri di atas lahan seluas 119 ha dan area genangan sebanyak 68 ha serta bertipe urugan batu inti tegak.
Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015