Hal tersebut dilakukan agar pelaksanaan Pilbup Cianjur aman dan damai hingga pelantikan bupati dan wakil bupati terpilih nanti."Ini upaya agar pilbup berjalan dengan aman, tidak ada kericuhan. Hal tersebut kami lakukan berdasarkan intruksi Kapolda Jabar, Irjen Moechgiarto," katanya.
Dia menjelaskan, penembakan yang dilakukan tersebut bukan yang mematikan, melainkan hanya sebagai upaya pelumpuhan, sehingga peluru yang digunakan bukan peluru tajam melainkan peluru karet.
"Pelurunya hanya berfungsi untuk melumpuhkan sebagai upaya mengamankan massa apabila ada indikasi kerucuhan," katanya. Namun pihaknya berharap penyelenggaraan pilbup di Cianjur tetap kondusif, tim pemenangan atau pun partisipan diimbau untuk menjaga kondusifitas hingga akhir pelaksanaan.
"Harapan kami semua kalangan jangan terpancing dengan isu yang ada, sekarang tinggal tunggu hasil perolehan suara akhir di KPU. Apabila sudah dinyatakan pemenangnya diharapkan menerima hasil tersebut," katanya.
Sementara itu berdasarkan laporan C1 yang telah masuk 100 persen ke KPU Cianjur, pasangan Irvan Rivano-Herman Suherman meraih suara tertinggi 48,99 persen, Suranto-Aldwin Rahardian 45,70 persen dan pasangan Deni Sunarya-Zaini Hamzah 5,32 persen. Selanjutnya KPU Cianjur, rencananya akan melakukan sidang pleno tingkat kabupaten tanggal 18 Desember.
"Untuk saat ini C1 yang sudah masuk ke KPU Cianjur 100 persen dengan raihan suara tertinggi diraih pasangan nomor dua diikuti pasangn nomor tiga dan nomor satu. Untuk penghitungan pastinya akan dilakukan beberapa hari ke depan," kata staf rekapituli KPU Cianjur yang minta namanya tidak disebutkan.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015