Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih tinggi pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena dolar AS menunjukkan pelemahan, meskipun kenaikan suku bunga The Fed semakin dekat.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari naik 3,7 dolar AS, atau 0,35 persen, menjadi menetap di 1.075,70 dolar AS per ounce.

Emas mendapatkan dukungan ketika Indeks Dolar AS, yang mengukur greenback terhadap sekeranjang mata uang utama, turun 0,37 persen menjadi 97,57 pada pukul 18.15 GMT. Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah.

Kenaikan emas dibatasi karena laporan yang dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan Indeks Harga Produsen berbalik naik atau "rebound" 0,3 persen, lebih besar dari yang diperkirakan pada November, menunjukkan inflasi di industri jasa.

Para analis percaya bahwa ini menegaskan penguatan di industri jasa, tanda positif bagi ekonomi AS, yang kemungkinan akan meningkatkan peluang Federal Reserve AS untuk meningkatkan suku bunganya pada pertemuan kebijakan Desember.

Analis yakin bahwa tren jangka panjang untuk emas masih sangat "bearish" karena investor sedang menunggu untuk ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed, kemungkinan dimulai pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Desember.

Harapan itu awalnya untuk penundaan kenaikan suku bunga hingga 2016, tetapi pertemuan FOMC pada akhir Oktober meninggalkan pintu terbuka bagi The Fed untuk menaikkan suku sebelum akhir 2015.

Peningkatan suku bunga The Fed mendorong investor menjauh dari emas dan menuju aset-aset dengan imbal hasil, karena logam mulia tidak mengenakan suku bunga.

Belum ada peningkatan suku bunga The Fed sejak Juni 2006, sebelum awal krisis keuangan Amerika. Probabilitas tersirat saat ini untuk kenaikan suku bunga Desember mencapai 79 persen, menurut alat Fedwatch CMEGroup.

Pasar sekarang telah sepenuhnya memperhitungkan ekspektasi kenaikan suku bunga Desember, menurut analis.

Tetapi pasar sekarang masih ragu kapan kenaikan berikutnya, dari tingkat 0,50 persen ke tingkat 0,75 persen, akan terjadi. Alat Fedwatch menunjukkan probabilitas tersirat menunjukkan bahwa pasar percaya bahwa The Fed akan menaikkan suku bunga 0,50 persen menjadi 0,75 persen selama pertemuan FOMC Maret.

Perak untuk pengiriman Maret turun 22,6 sen, atau 1,60 persen, menjadi ditutup pada 13,884 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari turun 12,2 dolar AS, atau 1,43 persen, menjadi ditutup pada 843,70 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

(T.A026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015