Baghdad (ANTARA News) - Ulama Syiah utama Irak Grand Ayatollah Ali al-Sistani mengkritik penggelaran pasukan dan tank Turki di sebelah utara Irak tanpa persetujuan Baghdad.
Baghdad telah menuntut Ankara menarik pasukan yang baru digelarkan di sebuah pangkalan yang dekat kota Mosul di Irak utara, namuan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolaknya.
Tidak ada negara yang dibolehkan mengirimkan tentaranya ke wilayah negara lain dengan alasan demi memerangi terorisme tanpa konklusi sebuah kesepakatan antara pemerintah dua negara," kata Sistani saat shalat Jumat.
Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu membela keputusan negaranya menggelarkan pasukan itu sebagai "aksi solidaritas" dan berkata, "Ketika ancaman (kepada para kadet) meningkat, kami mengirimkan tentara untuk melindungi pangkalan itu."
Turki sedang melatih pasukan yang memerangi ISIS yang tahun lalu menguasai wilayah luas di utara dan sebelah barat Baghdad, di pangkalan itu.
Pangkalan ini memberi Turki pijakan di area di mana operasi darat besar-besaran melawan ISI akhirnya terjadi, dan di mana musuh berat Turki, pasukan pemberontak Kurdi Turki dan Partai Pekerja Kurdistan, juga berusaha memperluas kehadirannya, demikian AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015