Depok, Jawa Barat (ANTARA News) - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purnawirawan) Moeldoko, mengatakan inovasi yang dihasilkan oleh putra-putri bangsa Indonesia harus diselaraskan dengan kebijakan agar bisa bermanfaat bagi masyarakat luas.

"Jika pemikiran-pemikiran yang positif dan mempunyai nilai yang tinggi tidak dikapitalisasi maka tidak banyak manfaat," kata Moeldoko, usai memberikan kuliah umum dengan tajuk "Inovasi dan Semangat Kebangsaan" di Balai Sidang di Universitas Indonesia,  Depok, Jumat.

Ia mengatakan perlu diberi kemudahan agar inovasi yang positif bisa berjalan dan diterima masyarakat dengan baik.

"Bisa saja jika inovasi tersebut tidak selaras dengan kebijakan maka bisa saja diambil negara Singapura," katanya.

Moeldoko juga mengatakan kedepannya tantangan Indonesia memang semakin berat misalnya meningkatnya gini ratio, penegakan hukum, hutang luar negeri, dan juga kemiskinan serta pengangguran.

Selain itu katanya ancaman disintegrasi masih sangat terbuka terutama didaerah Papua dan juga beberapa daerah lain.

"Masalah disintegrasi harus menjadi perhatian utama. Saya ingatkan semuanya jangan merasa tidak ada apa-apa," katanya.

Sementara itu Wakil Rektor UI bidang Akademik dan Kemahasiswaan Bambang Wibawarta mengatakan kita harus mempunyai strategi dalam menghadapi masuknya budaya asing.

"Kita harus tanamkan nilai kebudayaan dengan baik," katanya.

Saat ini katanya secara tidak sadar kita mengkonsumsi "soft power" asing yang mempengaruhi masyarakat. Misalnya kemasan budaya asing yang tentunya ada ideologi tertanam di dalamnya.

UI kata dia, sudah ada mata kuliah Pembentukan Kepribadian yang menanamkan nilai ke-Indonesia-an yang mempelajari nilai-nilai kebangsaan, gotong royong.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015