Washington (ANTARA News) - Serangan udara gabungan menewaskan kepala keuangan kelompok bersenjata ISIS, Abu Saleh, di Irak bulan lalu, kata militer Amerika Serikat pada Kamis, menyebutnya sebagai kemajuan dalam menghancurkan jaringan keuangan pegaris keras.

Abu Saleh terbunuh pada November akhir, kata juru bicara militer Amerika Serikat, Kolonel Steve Warren, dalam konferensi video dari Baghdad, menyebutnya sebagai salah satu anggota penting dan berpengalaman dari tata keuangan kelompok itu.

Warren menambahkan bahwa Abu Saleh adalah anggota ketiga jaringan keuangan kelompok itu. Warren menyamakannya dia dengan menteri keuangan bagi kelompok ekstremis tersebut.

Abu Saleh terbunuh beserta dua rekannya dalam serangan gabungan pimpinan Amerika Serikat untuk menghancurkan prasarana keuangan kelompok itu, kata duta Washington untuk pertempuran melawan kelompok bersenjata ISIS, Brett McGurk.

Abu Saleh yang memiliki nama asli Muwaffaq Mustafa Muhammad al-Karmush disebut sebagai seorang warga negara Irak berusia 42 tahun oleh daftar teroris Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Warren menambahkan bahwa dua kaki tangan lain dalam jaringan penggalangan dana kelompok bersenjata IS juga terbunuh dalam serangan udara di Irak akhir November lalu.

Mereka dikenali sebagai Abu Mariam, seorang penegak dan pemimpin senior dalam jaringan pemerasan kelompok IS, dan Abu Waqman al-Tunis, yang disebut Warren sebagai orang yang mengkoordinasikan pemindahan orang-orang, persenjataan dan informasi kelompok itu.

Abu Mariam muncul dalam daftar teroris Departemen Luar Negeri sebagai Mounir Ben Dhaou Ben Brahim Ben Helal, seorang warga Tunisia berusia 32 tahun.

"Serangan tersebut merupakan contoh bagaimana kami dapat mengurangi jaringan itu," kata Warren.

Negara sekutu menyasar pemimpin kelompok bersenjata ISIS di Suriah dan Irak dengan menggunakan serangan udara untuk mencoba memilih struktur komandonya.

Setelah adanya serangan di Paris bulan lalu, Amerika Serikat mengatakan mereka meluncurkan sebuah unit operasi khusus di Irak yang akan mampu menyusun serangan ke dalam Suriah untuk menangkap atau membunuh para pemimpin kelompok bersenjata ISIS.

(KR-MBR/B002)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015