Damaskus (ANTARA News) - Kelompok ISIS  merebut kembali kekuasaan atas satu kota kecil di Suriah Tengah, Kamis (10/12), cuma dua pekan setelah militer Suriah yang didukung serangan udara Rusia berusaha merebutnya, kata satu sumber dan beberapa pegiat.

Gerilyawan ISIS pada Kamis merebut kembali Kota Kevil Mahin, yang strategi, dan perbukitan di sekitarnya serta Kota Kecil Hawain di Provinsi Homs, Suriah Tengah, kata Observatorium Suriah bagi Hak Asasi Manusia.

Bentrokan sengit masih berkecamuk di pinggiran kedua kota kecil tersebut, kata kelompok pengawas yang berpusat di Inggris tersebut.

Sementara itu, satu sumber mengatakan kepada Xinhua, gerilyawan ISIS juga merebut beberapa gudang amunisi di Mahin Selatan, yang berada di pinggiran Homs di Suriah Tenggara.

Tujuan serangan tersebut, kata sumber itu, ialah untuk memungkinkan ISIS mengepung tentara Pemerintah Suriah di beberapa Kota Kecil Qaryatain dan Hawarin, yang berdekatan.

Satuan militer mundur dari Mahin dan mengatur posisi kembali di Kota KeciL Sadad, yang berdekatan dan juga diserang oleh IS satu bulan sebelumnya. Tapi serangan itu kemudian digagalkan, kata sumber tersebut --yang tak ingin disebut jatidirinya.

Ia menyatakan militer Suriah mengerahkan tentara ke Sadad untuk melancarkan serangan balasan ke Mahin. Ditambahkannya, bentrokan sengit saat ini berkecamuk antara anggota ISIS dan militer Suriah di Kota Kecil Hadath, yang terletak antara Sadad dan Mahin.

Pada November, tentara yang setia kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad menguasai Mahin dari gerilyawan.

Mahin penting buat kelompok ISIS dan tentara pemerintah karena lokasi strategisnya di dekat jalan internasional, yang merupakan urat nadi utama kehidupan tentara Suriah antara Ibu Kota Suriah, Damaskus, di selatan, Homs di wilayah utara.

(C003)

Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015