New York (ANTARA News) - Harga minyak dunia terus jatuh pada Kamis (Jumat pagi WIB), setelah OPEC melaporkan produksinya pada November mencapai tingkat tertinggi dalam tiga setengah tahun, karena kartel berusaha mengusir produsen berbiaya tinggi dari pasar.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari, jatuh ke tingkat terendah sejak awal 2009, kehilangan 40 sen menjadi berakhir di 36,76 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.

Patokan Eropa, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari, merosot 38 sen menjadi menetap di 39,73 dolar AS per barel pada perdagangn London. Itu penutupan pertama Brent di bawah batas 40 dolar AS sejak Februari 2009.

"Anda hanya melihat berlanjutnya psikologi bearish: persediaan sangat tinggi, produksi tinggi, permintaan lemah dan tidak ada berita riil keluar untuk mendorong harga," kata Mike Lynch dari Strategic Energy & Economic Research.

Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) melaporkan produksi kolektif mereka naik 230.100 barel per hari pada November menjadi 31,7 juta barel, karena kelompok itu bertempur untuk menahan pangsa pasar dalam menghadapi kemerosotan harga.

Produksi kartel menyumbang sekitar 40 persen dari produksi minyak mentah global. Jumat lalu, OPEC memutuskan untuk mempertahankan produksi minyak mentahnya pada tingkat saat ini di pasar yang sudah kelebihan pasokan.

Tetapi OPEC dalam laporan bulanannya juga meramalkan bahwa strateginya untuk menekan produsen-produsen berbiaya tinggi, seperti pengebor minyak serpih (shale) di Amerika Serikat, akan berbuah tahun depan.

OPEC memperkirakan bahwa produksi oleh negara-negara di luar kartel pada 2016 akan turun 380.000 barel per hari menjadi rata-rata 57,14 juta barel per hari. Setengah dari itu, katanya, akan datang dari Amerika Serikat.

Tetapi mereka memperkirakan hanya sedikit untuk mengurangi kelebihan pasar yang ada. Pasokan OPEC 200.000 barel per hari lebih tinggi pada November daripada Oktober, dan produksi non OPEC 280.000 barel per hari lebih tinggi.

"Kombinasi pasokan OPEC dan non-OPEC yang lebih kuat diterjemahkan ke dalam surplus saat ini yang lebih besar, sekalipun perkiraan secara keseluruhan untuk 2016 dipertahankan pada tingkat yang sama dengan sebulan lalu," kata Tim Evans dari Citi Futures, demikian AFP.
(Uu.A026)

Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015