Meulaboh, Aceh (ANTARA News) - Sedikitnya 50 siswa SMA Negeri 1 Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh gagal mengikuti ujian semesteran karena rumah mereka direndam banjir.

Kepala SMAN 1 Panton Reu Teuku Ismail di Meulaboh, Kamis, mengatakan, dari total 150 orang siswa/siswi hanya 50 orang warga Desa Meutulang tidak dapat hadir kesekolah mengikuti ujian semester hari kedua.

"Rumah-rumah mereka terendam banjir sehingga mereka tidak dapat pergi seperti biasanya ke sekolah, di SMA kami tidak ada kebanjiran, tapi di SMP terdekat masuk air kedalam lantai-lantai," katanya kepada sejumlah wartawan.

Hujan lebat menguyur satu hari terakhir menyebabkan lima dari 12 Kecamatan Kabupaten Aceh Barat terendam banjir dengan ketingian 50-1,5 meter, banjir dilaporkan terus meluas karena berimbas kepada kawasan hilir.

Hal serupa juga terjadi di empat sekolah di Kecamatan Woyla Timur, pihak sekolah terpaksa meliburkan pelajar SMP dan SD karena sekolah tergenang dan jalan menuju sekolah terputus akibat ketingian air luapan Kreung Bhee.

Mantan Kepala Desa Mugo Cut Mustari kepada wartawan yang turun kelokasi Kamis (10/12) siang, banjir menerjang pemukiman penduduk setempat pada pukul 04.0 WIB disaat masyarakat sedang terlelap tidur.

"Sekitar jam 04.00 WIB pagi warga kami disini sudah mengungsi. Kami mengungsi ke kedai-kedai, ke kantor desa maupun ke Masjid tempat yang lebih aman karena rumah sudah tergenang," katanya.

Dia mengatakan, banjir yang melanda pemukiman setempat akibat sungai Mugo meluap karena tidak mampu menampung debit air akibat tingginya intensitas curah hujan menguyur sejak Rabu (9/12) petang, banjir juga merendam area sawah petani setempat.

Dia menjelaskan, dalam beberapa pekan terakhir telah terjadi dua kali banjir besar akibat luapan sungai, namun untuk logistik selalu terlambat datang, bahkan tidak sampai saat warga membutuhkan ditempat pegungsian sementara.

"Kami mohon kepada pemerintah melalui dinas terkait, supaya dapat melakukan penanggulangan banjir, selain itu kami juga minta supaya ada kepedulian pemerintah untuk membantu anak-anak sekolah kami yang bukunya basah akibat banjir, ditambah lagi sawah kami juga ikut terendam yang sudah berjalan selama dua bulan," harapnya.

Pewarta: Anwar
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015