Dia memulai kebiasaan itu setelah melihat anak-anak sekolah yang bahkan tidak mengenakan seragam lengkap saat sesi pemotretan untuk majalah di Wamena, Papua.
"Saya iseng beli buku dan pulpen di warung dekat sana. Lalu saya melihat ada anak sekolah yang tidak mengenakan pakaian seragam lengkap, apalagi sepatu. Saya panggil dia, saya beri tiga buku tulis dan pulpen. Saat itu, saya dipandangnya, lalu dipeluk erat-erat, saya tak menyangka sekedar buku tulis dan pulpen sangat berarti buat mereka," kata Olga di Jakarta pada Kamis.
Olga mengaku trenyuh melihat kesenjangan antara anak-anak sekolah di bagian barat dan timur Indonesia.
"Di sana, mereka tidak ada yang pakai baju seragam lengkap, paling ada yang pakai celana bola baru atasnya seragam, atau celana sekolah tapi telanjang dada, dan rata-rata tak pakai sepatu," katanya.
Dia juga mengatakan bahwa di sana harga barang-barang, termasuk buku dan peralatan sekolah, jauh lebih mahal ketimbang di Pulau Jawa.
Oleh karena itu Olga selalu memborong banyak peralatan sekolah sebelum pergi ke bagian timur Indonesia.
"Kalau mau ke Timur, saya biasa ke Asemka beli peralatan sekolah. Saya usahakan beli di sini karena pulpen yang murah banget yang ada tutupnya saja di sana harganya Rp20.000," kata dia.
"Saya di Jakarta melihat mereka di sana, kita terlalu jauh gap-nya," katanya dengan mata berkaca-kaca.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015