Paris (ANTARA News) - Michel Platini belum pasti bisa menghadiri pengundian grup putaran final Piala Eropa (Euro 2016) yang dilaksanakan Sabtu (12/12).
Michel Platini masih berjuang dalam proses banding di Pengadilan Arbitrasi Olahraga menyusul larangan 90 hari terlibat dalam kegiatan sepak bola terkait uang yang diterimanya pada tahun 2011. Kehadiran Platini tergantung apakah ia memenangkan Pengadilan Arbitrasi.
"Kami telah mempersiapkan turnamen ini selama lima setengah tahun bersama Michel Platini sebagai Presiden UEFA. Karena Piala Eropa ini berlangsung di Prancis, ia telah membuat upaya khusus guna membantu persiapan," kata Jacques Lambert panitia turnamen tersebut dilansir AFP, Kamis.
"Dia telah sangat dekat dengan semua keputusan yang telah terstruktur dalam persiapan dan itu memilukan jika membayangkan Euro berlangsung tanpa dia," tambah Jacques Lambert.
Platini dipuji juga dikritik atas perannya sebagai presiden UEFA yang mengubah format turnamen dari 16 tim menjadi 24 tim sehingga negara seperti Wales, Irlandia Utara, Islandia dan Albania bisa lolos ke putaran final dan akan bertanding melawan raksasa Eropa.
Prancis masih dalam keadaan darurat setelah Paris diserang teror yang menewaskan 130 sehingga keamanan menjadi sangat ketat menjelang pengundian Euro 2016 yang melibatkan 24 negara.
Pelatih Prancis, Didier Deschamps, juga menunggu saat pengundian kendati masih dipusingkan skandal pemerasan yang melibatkan Karim Benzema dengan Mathieu Valbuena.
Benzema masih dilarang untuk berjumpa Valbuena kendati bintang Real Madrid itu menyatakan harapannya untuk kembali memperkuat skuad Prancis untuk Euro 2016.
Mengutip laman UEFA, Les Bleus berada di pot unggulan bersama juara bertahan Spanyol, juara dunia Jerman, Inggris, Portugal dan Belgia. Di pot kedua terdapat Italia, Rusia, Swiss, Austria, Kroasia, dan Ukraina.
Pot ketiga ditempati Republik Ceko, Swedia, Polandia, Rumania, Slowakia, dan Hungaria. Sementara pot keempat ditempati Turki, Republik Irlandia, Islandia, Wales, Albania dan Irlandia Utara.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015