Jakarta, 9/12 (Antara) - Komunitas otomotif yaitu Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI) harapkan Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (PP IMI) periode 2015-2019 dipimpin oleh tokoh muda berpengalaman, demi mendorong perkembangan serta kemajuan olahraga otomotif di Tanah Air.
"Memang sudah saatnya IMI dipimpin tokoh muda yang berpengalaman. Selain itu, juga harus mempunyai kepedulian tinggi dengan IMI," kata Presiden FOCI Ahmad Sahroni di Jakarta, Rabu.
PP IMI sesuai dengan jadwal akan melakukan Musyawarah Nasional (Munas) dengan agenda utama memilih ketua umum baru periode 2015-2019 di Jakarta, pada 17-19 Desember. Adapun peserta munas tersebut adalah 34 pengurus provinsi (pengprov) IMI yang ada di Indonesia.
Hingga saat ini sedikitnya ada dua kandidat yang akan bersaing untuk menjadi pucuk pimpinan PP IMI yaitu pengusaha nasional yang juga mantan pebalap Sadikin Aksa serta ketua DPRD DKI Jakarta yang juga pebalap offroad, Prasetyo Edi Marsudi.
Jika dilihat dari usia kedua kandidat tersebut bisa dipastikan Sadikin Aksa yang lebih muda. Untuk masalah pengalaman juga sudah tidak diragukan lagi karena saat ini juga masih memegang posisi Wakil Ketua Umum PP IMI dibawah pimpinan Nanan Sukarna.
"Dia (Sadikin-red) memiliki perhatian dan kepedulian tinggi terhadap IMI. Selain muda, dia juga sudah berpengalaman dan pantas memimpin IMI kedepan," kata President Ferrari Owners Club Indonesia (FOCI), Ahmad Sahroni.
Sadikin Aksa secara resmi mendaftarkan diri menjadi salah satu kandidat Ketua Umum IMI periode 2015-2019 pada hari Rabu (18/11). Pria asal Makassar itu mendaftar setelah mendapat dukungan dari sekurang-kurangnya 28 pengprov IMI se-Indonesia. Bahkan sudah siapkan program dengan konsep 3C (Change, Communication, dan Clear).
Sahroni mengaku, IMI sebagai wadah berhimpun pelaku dan pecinta otomotif telah memainkan peranan yang besar dan aktif dalam mendorong perkembangan serta kemajuan olahraga otomotif di Tanah Air. Karena itu, IMI harus dinahkodai oleh tokoh muda yang paham seluk beluk otomotif.
Dia menyadari, implementasi program kerja IMI masih ada kekurangan. Namun, semua itu sebagai bentuk proses ke arah yang lebih baik yang salah satunya dengan melakukan revolusi pola komunikasi internal dan eksternal IMI sebagai organisasi berdasarkan asas keterbukaan.
Sahroni juga berharap peran IMI selaku regulator even balap di Indonesia menjadi lebih tranparan dan akuntabel. Hal ini didasari masih banyak masyarakat yang belum memahami eksistensi dan kerja-kerja yang dilakukan IMI saat ini dalam membangun dan mengembangkan olahraga bermotor di Indonesia.
Saat ini Indonesia mendapatkan kesempatan menggelar kejuaraan balap motor bergengsi di dunia yaitu MotoGP 2017. Kejuaraan ini jelas akan menjadi tanggung jawab IMI selaku pemangku kepentingan. Demi kesuksesan kejuaraan tersebut, Sahroni berharap ada sinergi antara IMI, pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya termasuk ATPM.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015