"Keberadaan bahasa lokal di Aceh sangatlah berperan penting dalam sektor pendidikan karena bahasa itu mewarisi nilai-nilai Kebudayaan," kata Anies Baswedan dalam Kongres Peradaban Aceh di Darussalam, Banda Aceh, Rabu.
Ia menjelaskan bahasa-bahasa lokal yang ada di provinsi ujung paling barat Indonesia itu harus tetap dipelihara dan berkembang, sehingga generasi mendatang masih tetap bisa menuturkannya.
Menurut dia hilang dan lunturnya bahasa lokal di Aceh akan berdampak pada hilangnya ikon khusus dari segi peradaban sejarah dari provinsi berpenduduk sekitar lima juta jiwa itu.
Ia berharap agar bahasa-bahasa daerah di Aceh terus berkembang dan mengaliri kekayaan bahasa Indonesia serta menjadi kebanggaan bagi anak cucu akan kegemilangan peradaban yang terus memancar lewat kekayaan bahasa.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah berharap agar kekayaan bahasa-bahasa lokal di Aceh dapat terus digali kembali melalui Kongres tersebut sehingga semua masyarakat memahami akar budaya lokal sebagai identitas daerah.
"Saya yakin, tidak banyak masyarakat yang tahu bahwa Aceh memiliki cukup banyak bahasa lokal," katanya.
Zaini juga berpesan agar kongres tersebut dapat merumuskan langkah dan program yang efektif untuk menggali, memperkuat dan melestarikan serta mempromosikan peradaban Aceh, khususnya terkait bahasa-bahasa lokal di provinsi tersebut.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015