Depok (ANTARA News) - Komunitas Wayang Universitas Indonesia (UI) Sabtu (17/2) akan mengadakan pagelaran wayang kulit kolaborasi delapan dalang dengan lakon "Gatot Kaca Gandrung", di Balairung, Kampus UI, Depok, Jabar.
"Wayang adalah sebuah karya seni, yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Sehingga nantinya dapat diambil hikmahnya yang baik dalam kehidupan," kata Ketua Pelaksana Pagelaran Wayang, Sarlito Sarwono Wirawan, kepada pers di Kampus UI, Depok, Jumat.
Menurut dia, dalam wayang terkandung unsur ritual kepercayaan, doa, pemuja, persembahan kepada kekuatan-kekuatan duniawi. Nilai dan tujuan hidup, moralitas, harapan, dan cita-cita memberikan gambaran kehidupan mengenai bagaimana hidup sesungguhnya dan bagaimana hidup seharusnya.
Dalam acara tersebut, kata Sarlito, Ki Manteb Sudarsono akan membawakan pertunjukan wayang dengan lakon "Kumbokarno" yang berlangsung pukul 10.00 hingga 11.00 WIB.
Sedangkan pada pukul 19.00 hingga 04.00 WIB akan digelar pertunjukan wayang dengan delapan dalang yaitu, Ki Begug Poernomosidi, Ki Widodo Wilis Prabowo, Ki Eko Sunarsono, Ki Jlitheng Lukito, Ki Suyitno, Ki Pujono Gumelar, Ki Sunarto Guno Wiyono, dan Ki Mulyadi PB.
Para dalang tersebut berasal dari tim kesenian Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah. Dalam pagelaran wayang akan berkolaborasi dengan seni tari (Bedaya Perang Kencana, Tari Gatotkaca Gandrung, Tari Prajurit, Tari Jaran Kepang, Tari Jathilan), dagelan, dan musik campursari.
"Kolaborasi tersebut merupakan yang pertama kali, jadi penampilan wayang nanti akan semakin menarik," kata Sarlito.
UI sebagai universitas riset yang merupakan pusat unggulan ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya berharap kegiatan ini dapat menggugah dan memberi wawasan bagi mahasiswa tentang pentingnya nilai seni dan budaya bangsa Indonesia.
Komunitas wayang UI sebagai wadah bagi para pecinta dan pemerhati wayang di lingkungan kampus UI terus berupaya memasyarakatkan wayang guna mempertahankan identitas bangsa melalui seni tradisional, khususnya pagelaran wayang kulit.
"Kegiatan kali ini juga bertujuan sebagai pendidikan moral bagi kalangan generasi muda untuk membangkitkan semangat bela negara melalui tokoh-tokoh dalam lakon Gatotkaca Gandrung.
Sementara itu, Bupati Wonogiri, H Begug Pornomosidi yang juga akan tampil sebagai dalang mengatakan, lakon Gatotkaca Gandrung mencerminkan ksatria muda, anak Bima, yang lahir dari kawah Candradimuka dengan watak jujur, berani, gagah perkasa, pembela kaum lemah, cinta damai dan pengasih.
Gatot kaca tampil sebagai ksatria negeri Astina yang tak tertandingi dalam perang Baratayudha dan selalu tampil di depan membela martabat bangsa dan negara.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007