Bandung (ANTARA News) - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan bersama Kapolda Jawa Barat , Pangdam III/Siliwangi , Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat , Ketua KPU dan Ketua Bawaslu Jawa Barat memonitor persiapan Pilkada di Soreang, Kabupaten Bandung, Selasa.
Lokasi pertama yang ditanjau ialah Polres Bandung, kemudian TPS di Kantor RW 01 Desa Sayati Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung dan berakhir di Kantor KPU Kabupaten Bandung, di Komplek Taman Kopo Indah I.
Di kantor KPU Kabupaten Bandung orang nomor satu di Provinsi Jabar ini dan anggota FKPD Jabar memberikan arahan terkait pelaksanaan Pilkada Serentak besok.
Aher mengatakan, delapan kabupaten/kota Jawa Barat yang akan menggelar Pilkada besok, siap untuk digelar.
"Insya Allah segala persiapan untuk Pilkada Serentak di delapan kabupaten/kota itu sudah siap. Tidak ada sesuatu apa pun yang kurang, tentu apabila ada urusan teknis dan hal kecil yang kurang itu tidak pernah sempurna yang kurang tentu kita segera antisipasi dari sisi pelaksanaan," kata dia.
Sementara dari sisi keamanan, Aher mengatakan bahwa setiap kali pelaksanaan Pilkada di Jawa Barat selalu berjalan dengan aman dan kondusif.
Namun, pihaknya ingin segala antisipasi gangguan keamaman harus ditingkatkan satu level dari kondisi keamanan yang ada.
"Saya tadi di dalam (pertemuan) menjelaskan bahwa kalau ada indikasi atau prediksi gangguan keamanan rendah, maka antisipasinya harus menengah. Kalau kemudian ada prediksi gangguan keamanan menengah, berarti (antisipasi) harus di atas itu, harus berat. Itu pendekatan keamanan, karena memang kita harus aman tidak boleh ada apapun," ujar dia.
Selain itu, pada kesempatan ini Aher mengajak kepada seluruh masyarakat untuk menyukseskan Pilkada Serentak 2015 karena hal tersebut bisa terwujud bila masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dengan baik.
"Saya mengajak masyarakat untuk menyukseskan Pilkada Serentak dengan cara masyarakat berbondong-bondong datang menggunakan hak pilihnya ke TPS masing-masing," kata dia.
"Silahkan masyarakat pilih pasangan yang paling cocok dan sesuai dengan hati nurani. Dan tentu saja kalau ada gangguan keamanan berupa money politik terhadap masyarakat, saya ingin masyarakat dewasa dan jangan menganggap gejala-gejala seperti itu dan tidak terpengaruh. Kalau masyarakatnya dewasa maka pelaku money politik ga akan ada," lanjut Aher.
Sementara itu, pada h-1 jelang pemungutan suara ini Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Polisi Moechgiyarto mengatakan bahwa pihaknya terus meningkatkan pengamanan melalui patroli, serta telah menyebar personilnya ke 10 wilayah Polres di delapan Kabupaten/kota penyelenggara Pilkada.
"Seluruh personil kita yang BKO atau back up dari Polda sudah kita geser ke wilayah di 10 wilayah Polres kabupaten/kota yang melaksanakan Pilkada Serentak. Jadi kabupaten/kotanya ada delapan tapi wilayah keamanannya ada 10 Polres yang kita lakukan pengamanan," kata Kapolda.
Kapolda mengatakan bahwa kondisi keamanan di hampir semua wilayah Jawa Barat kondisinya fluktuatif, sehingga pihaknya tidak ingin menganggap remeh situasi dan kondisi keamanan sekalipun di daerah yang berstatus tidak rawan.
"Terjadi fluktuatif ya, tidak statis semuanya rawan. Kita anggap semuanya rawan, kita tidak mau underestimate. Tapi dari sekian rawan itu maka diantaranya Karawang, kemudian Pangandaran, Tasik, dan Cianjur. Kenapa ada kerawanan" Ada spesifikasinya masing-masing yang memang harus kita antisipasi," ujarnya.
Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015