Jakarta (ANTARA News) - Berapi-api Cholil Mahmud, vokalis grup musik Efek Rumah Kaca, menyuarakan kekecewaan mereka terhadap sidang Majelis Kehormatan Dewan DPR, yang menghadirkan Setya Novanto dilakukan secara tertutup, di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa sore.

"Semoga rakyat terus memantau," kata Cholil. Bersama Akbar (drum) dan Popie (bass), grup asal Jakarta ini membawakan hits mereka "Mosi Tidak Percaya".

"Ini mosi tidak percaya. Jangan anggap kami tak berdaya. Kami tidak mau lagi terperdaya," nyanyi sang vokalis.

Tak puas dengan "Mosi Tidak Percaya", Efek Rumah Kaca langsung menyanyikan Di Udara, yang menceritakan tentang pembunuhan di udara.

Cholil mengaku aksi mereka bersama beberapa relawan lainnya ini tercetus mendadak, malam sebelumnya.

"Kecewa juga, harusnya kan terbuka," katanya, merujuk pada sidang MKD kemarin.

Padahal, beberapa waktu sebelumnya, publik dapat melihat sidang Sudirman Said dan ia menilai ada diskriminasi dengan perbedaan sidang tersebut.

"Masyarakat bisa lihat, bagaimana anggota dewan memperlakukan anggotanya sendiri. Walaupun memungkinkan sidah tertutup secara mekanisme tapi kan masyarakat mau tahu," kata dia.

Sidang secara tertutup menurut dia menimbulkan persepsi ada sesuatu dibalik itu.

"Kalau bisa transparan, kenapa nggak?" kata Cholil yang menempuh studi politik di New York University.

Langkah yang ditempuh wakil rakyat ini menurut dia justru membuat masyarakat memandang negatif.

Presiden menurut dia seharusnya turun tangan dan membawa masalah ini ke ranah hukum karena delik pidananya sudah cukup jelas.

"Ketua DPR-pun semestinya mundur," kata dia.

Melalui aksinya ini, ia ingin menyampaikan pesan rakyat masih punya suara dan terus memantau kinerja pemerintah. Ia harap dengan melihat aksi mereka, orang-orang baik, mau turun untuk menyelesaikan kasus ini.

Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015