"Target kami, penjualan rumah di setiap pameran mencapai 70 unit, tetapi dari 10 kali REI expo realisasi penjualan baru sekitar 500 unit," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Promosi, Humas, dan Publikasi Dibya K Hidayat di Semarang, Selasa.
Menurut dia, pada REI expo terakhir tahun ini yang dilaksanakan dari tanggal 26 November-7 Desember realisasi penjualan sebanyak 55 unit.
"Mudah-mudahan jumlah terus bertambah mengingat masih ada beberapa peserta REI expo yang belum melaporkan realisasi penjualan mereka," katanya.
Dibya mengatakan, jika dibandingkan dengan realisasi penjualan tahun lalu, untuk penjualan rumah khusus melalui pameran pada tahun ini mengalami penurunan cukup signifikan.
Sebagai perbandingan, jika pada tahun lalu realisasi penjualan mencapai 650 unit, pada tahun ini hanya sekitar 500 unit.
Terkait kondisi tersebut, pihaknya berharap agar kondisi pasar yang sedang lesu segera berlalu sehingga berdampak baik bagi penjualan rumah khususnya rumah komersial di Jawa Tengah.
Sementara itu, untuk mendongkrak penjualan pada tahun depan pihaknya berharap ada fasilitasi kredit pemilikan rumah (KPR) dari perbankan. Menurut dia, keterlibatan Bank Mandiri pada REI expo terakhir cukup efektif mendongkrak penjualan tersebut.
"Meski belum memenuhi target tetapi paling tidak lebih baik dibandingkan REI expo bulan sebelumnya, sedikit ada peningkatan," katanya.
Pihaknya berharap, fasilitas KPR dari Bank Mandiri tidak selesai hanya di REI expo akhir tahun ini tetapi bisa berlanjut ke REI expo tahun depan.
Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015