Jakarta (ANTARA News) - Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri Kombes Suharsono meminta masyarakat tidak merespon tawaran uang atau "serangan fajar" menjelang pemungutan suara untuk Pilkada serentak esok Rabu, dan meminta masyarakat segera melaporkannya kepada polisi.

"Jangan terpengaruh bila mendapat tawaran uang. Tapi segeralah menginformasikan hal ini kepada petugas atau polisi di lapangan," ujar Suharsono di Jakarta, Selasa.

Polisi juga mengimbau masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya sesuai hati nurani masing-masing.

"Berikan hak pilih sesuai hati nurani sehingga harapan untuk mendapatkan pemimpin yang amanah dapat terwujud," kata Suharsono.

Polri mencatat ada 15 kejadian cukup menonjol di beberapa daerah sejak Juli hingga November 2015 dalam kaitannya dengan Pilkada Serentak.

"Ada lima belas kejadian cukup menonjol seperti penganiayaan, pembakaran, perusakan di NTB, NTT, Jabar, Jateng, Jatim, Kaltim, Kalteng, Sulut, Sulteng dan Papua," kata dia.

Ia menambahkan untuk menjaga Pilkada 9 Desember, polisi menurunkan 140 ribu personel yang sebagian dari Korps Brimob dan personel Polda.

Polisi juga sudah bersiap terhadap kejadian-kejadian yang tidak diinginkan selama Pilkada dan setelah masa Pilkada.

Pilkada Serentak jatuh pada 9 Desember 2015 dan dilangsungkan di ratusan kota dan kabupaten di hampir seluruh Indonesia.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015