Keinginan kami kalau bisa sebelum 2021, paling telat pertengahan 2020 sudah selesai."
Jakarta (ANTARA News) - Lahan seluas 350 hektare dari 450 hektare yang dibutuhkan telah tersedia untuk pembangunan kilang minyak di Tuban, Jawa Timur, kata Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto.
"Tuban 450 hektare lahan sekitar 350 sudah, kita gunakan lahan kehutanan, nanti akan nambah 100 hektare lagi," ujar dia di Gedung Pertamina Pusat, Jakarta, Senin.
Ia mengatakan untuk kilang minyak di Bontang, semua lahan yang dibutuhkan telah dibebaskan.
Kedua kilang tersebut, ujar Dwi, akan dibangun secara paralel dan Pertamina menggandeng pihak swasta dalam mewujudkannya.
Meski begitu, kata dia, proses eksekusi kedua kilang masih menunggu perpres dikeluarkan.
Dwi mengatakan pemerintah akan mengeluarkan peraturan presiden mengenai kilang tersebut sehingga Pertamina mempunyai pedoman, terutama untuk kilang di Bontang, dalam kerja sama antara pemerintah dengan swasta.
Dalam kesempatan tersebut, Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan terdapat perbedaan dalam pembangunan kilang di Bontang dan Tuban.
"Kalau Bontang kepemilikan pemeritah dan badan usaha, bisa swasta bisa negara. Bontang itu Pertamina ditunjuk sebagai PJPK (Penanggung Jawab Pembangunan Kilang) oleh pemerintah, kalau Tuban Pertamina penugasan khusus sehingga seleksi mitra sepenuhnya di Pertamina," ujar dia.
Sedangkan untuk pembangunan kilang di Bontang, ujar Rachmad, Pertamina atas nama pemerintah sehingga perusahaan pelat merah tersebut harus mengonsultasikan semuanya dengan pemerintah.
Menurut dia, idealnya memerlukan waktu sekitar enam tahun untuk membangun kilang minyak, tetapi pihaknya ingin memangkasnya menjadi lima tahun.
"Keinginan kami kalau bisa sebelum 2021, paling telat pertengahan 2020 sudah selesai," ujar dia.
Sedangkan untuk mitra pembangunan kilang, ia mengatakan Januari 2016 akan diumumkan mitra pembangunan di Tuban, sementara Bontang akan dilakukan satu-dua bulan setelah itu.
Pembangunan kilang dengan investasi masing-masing senilai 10 miliar dolar AS tersebut merupakan bagian dari rencana Pertamina mengejar target pemerintah untuk mencapai investasi kilang minyak seratus persen pada 2019.
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015